Tak terasa sudah belasan tahun menulis di blog dan sudah banyak manfaat yang saya dapatkan, baik itu manfaat sehat jiwa raga, sampai manfaat keuangan. Setelah blog saya mendapatkan posisi yang cukup bagus di google, saya pun mendapatkan tulisan bersponsor. Hingga lama kelamaan, blog saya jadi seperti etalase atau toko. Tulisan organiknya sedikit, karena saya keteteran menulis.
Namun, masa-masa bertabur cuan itu tak selamanya abadi. Saat pandemi, mulai susah mendapatkan job blogger. Belum lagi usia saya terus bertambah sehingga tidak masuk kriteria untuk mendapatkan job. Saya pun mulai malas menulis di blog, karena tujuannya sudah berbeda. Kalau dulu menulis untuk hobi, sekarang untuk dapat tambahan penghasilan. Kalau tak ada sponsor, ya nggak nulis-nulis.
Benarkah begitu?
Ya, tiap orang sah-sah saja mau punya tujuan apa ketika menulis di blog. Ada yang memang untuk kesenangan, ada pula yang hanya untuk mencari uang. Sehingga tak heran kalau hanya menulis saat ada sponsor. Saya pernah ada di posisi keduanya, meskipun saya merasa kalau menulis hanya saat ada job saja itu salah. Ya iya masa pembaca hanya disuguhi tulisan iklan? Kalau kita menikmati suatu konten saja, kita pasti skip iklan.
Di Hari Blogger Nasional 2023 yang jatuh pada hari Jumat, 27 Oktober 2023, saya ingin merenungkan kembali untuk apa menjadi blogger? Bila saya sudah tidak mendapatkan job-job blogger karena tidak sesuai kriteria, akankah saya berhenti ngeblog? Saat ini job-job blogger semakin selektif saja. Banyak indikator yang menentukan untuk bisa mendapatkan job. Apa saja?
Faktor Penarik Sponsor Blog
Trafik yang Tinggi
Trafik (keterbacaan) blog harus tinggi. Nggak tanggung-tanggung ya, klien meminta trafik antara 5000-10000 per bulan dan minimal 1000 per artikel. Dulu waktu pertama ngeblog, jarang ada klien yang meminta laporan trafik. Yang penting produknya sudah diulas di blog saja, langsung dibayar deh. Nggak susah-susah mencari trafik.
Sekarang kondisinya berbeda, sehingga banyak blogger yang berupaya melakukan segala cara agar artikelnya mendapatkan trafik yang tinggi. Banyak bot trafik yang dijual untuk mendongkrak trafik. Tentu saja secara etika, ini tidak boleh dilakukan karena kita jadi membohongi sponsor seolah-olah blog kita itu banyak yang membaca padahal bot.
Media Sosial Berfollower Banyak dan Engagement Tinggi
Apa lagi ini? Tugas blogger sekarang bukan hanya menulis di blog tapi juga mempromosikan tulisannya di media sosial dengan follower yang tinggi dan mendapatkan engagement yang tinggi pula. Dulu tidak ada persyaratan ini. Yang penting tulisan dibagikan di media sosial, sudah cukup. Biarpun media sosial itu hanya memiliki sedikit follower.
Otomatis dengan permintaan ini, banyak blogger yang berusaha menaikkan jumlah followernya dengan cara yang benar maupun tidak benar. Yup, follower bot juga ada. Folllower yang akhirnya menjadi follower tidak aktif karena memang bukan manusia atau akun yang aktif. Hanya sekadar memfollow.
DA, PA, DR yang Tinggi
Sulit menjelaskan apa itu DA, PA, DR. Googling saja ya buat informasi lengkapnya. Intinya sekarang blog juga harus memiliki DA, PA, DR yang tinggi, katanya sebagai indikator bahwa posisi blognya itu bagus di mesin pencari sehinggga bermanfaat untuk backlink.
Waktu awal ngeblog dulu, blog saya masih gratisan tapi bisa mendapatkan sponsor job backlink. Kalau sekarang tidak cukup blognya harus sudah menggunakan domain sendiri, tapi juga harus berperforma tinggi yang dibuktikan dengan DA, PA, dan DR yang tinggi.
Setidaknya secara teknis, itu tiga hal yang menjadi faktor penarik sponsor blog. Hal itu membuat kita sebagai blogger tidak cukup hanya menulis dan membagikan tulisan, tapi juga mengelola ketiga hal di atas supaya menarik sponsor. Hari-hari saya pun tidak hanya diisi dengan menulis tapi juga saya harus mengikuti blogwalking dan medsos walking untuk memaintenance blog dan media sosial saya.
Itulah kenapa jadinya nggak bisa sering nulis, karena sebagian waktu untuk menulis, sebagian waktu lainnya untuk blogwalking dan medsoswalking hehehe. Saya pun pernah beberapa kali memiliki keinginan untuk berhenti menulis di blog karena merasa jenuh dan lelah. Ya, memang di dunia ini tidak ada pekerjaan yang gampang. Termasuk pekerjaan ngeblog ini. Selalu saja ada tantangannya.
Untuk media sosial saja, kalau dulu hanya facebook, instagram, dan twitter, sekarang tambah lagi tiktok. Nggak ada habisnya ya. Zaman terus berkembang dan blogger juga harus bisa menyesuaikan diri kalau masih ingin berada di lingkaran ini.
Hari Blogger Nasional dan Harapan
Tadinya saya mau berhenti membayar domain untuk blog ini, karena merasa sudah nggak bisa menulis lagi di blog ini. Jangankan menulis di blog ini, menulis di blog pertama saja sudah jarang-jarang. Omong-omong, ini adalah blog kedua saya. Blog pertama saya di www.leylahana.com.
Saya merasa untuk apa membayar domain lagi kalau sudah nggak ada job blogger? Lebih baik pakai domain gratisan saja sehingga nggak terbebani dengan biayanya. Sampai tengah bulan Oktober 2023, saya masih bingung mau menulis apa ya. Masih ada sih stok foto dan cerita, tapi kok nggak tergerak juga hati saya untuk menulis.
Sampai kemudian saya melihat challenge dari Kumpulan Emak Blogger (KEB) untuk menulis maraton selama 7 hari. Saya pun berpikir untuk mengikuti semata agar rasa malas ngeblog ini bisa dihilangkan dan blog saya ini kembali update. Biasanya kita baru semangat kalau ada challenge.
Jujur saja challenge ini cukup sulit untuk saya karena harus menulis setiap hari sebanyak 1000 kata. Selalu ada alasan untuk tidak menulis. Ya badan capek, waktunya nggak ada, sibuk ini itu, dan yang sekarang saya rasakan adalah flu. Tadinya saya mau menyerah saja menulis, karena mau tidur saja. Ternyata saya bisa menaklukkan challenge ini.
KEB adalah komunitas ngeblog pertama yang saya ikuti dari awal ngeblog dan sudah banyak memberikan manfaat kepada saya. Saya pertama kali menang lomba blog di KEB, mengikuti event-event blogger bersama KEB, dan diundang mengisi live instagram juga oleh KEB.
Alhamdulillah, berkat challenge KEB ini saya bisa mengisi blog ini. Harapan saya kepada KEB semoga bisa terus menyemangati membernya agar terus update blog dan tetap menulis meskipun tak ada job. Sebab, tujuan menulis bukan hanya untuk dapat uang tapi bisa juga untuk menjaga kesehatan mental sebagaimana yang saya tulis di artikel Andai Aku Tak Menulis, Mungkin Aku Depresi.
Harapan untuk diri saya sendiri, semoga saya bisa menaklukkan keinginan-keinginan untuk berhenti ngeblog seperti yang sekarang kulakukan. Saya ingin terus menulis sampai akhir hayat, seperti Bunda Yati Rachmat, salah seorang member KEB berusia senja yang masih semangat menulis di usia 70 tahunan.
Selamat Hari Blogger Nasional 2023. Yuk, tetap semangat ngeblog meski tak ada job!
Alhamdulillah ada tantangan KEB. Akhirnya bisa mampir lagi ke blog ini.
ReplyDelete