Nggak terasa sudah di pertengahan bulan Ramadan. Sudah berapa kali salat tarawih di masjid nih, Mam? Kaum hawa nggak diwajibkan untuk salat di masjid, tapi sesekali bolehlah. Namanya juga ingin lebih merasakan suasana bulan Ramadan ya. Kalau tarawih sendirian di rumah berasa hampa.
Saya sendiri nggak setiap hari salat tarawih di masjid. Berbeda dengan waktu masih lajang. Hampir setiap hari saya tarawih di masjid, karena belum ada anak yang gelendotin. Setelah nikah dan punya bayi, saya nggak pernah salat tarawih lagi di masjid. Repot bawa bayi. Apalagi saya hamil dan melahirkan dua tahun berturut-turut.
Belum selesai membesarkan dua anak, eh hamil lagi. Alhasil saya bertahun-tahun hanya salat tarawih sendiri di rumah. Saya pernah coba salat tarawih di masjid sambil bawa anak, ternyata hanya sanggup sehari karena anak-anak berlarian di masjid dan mengganggu jamaah lain. Nggak enak kan.
Nah, sekarang saya sudah bebas nih salat tarawih di masjid karena anak-anak sudah besar. Mereka juga ikut ke masjid dan sudah aman deh. Nggak ada yang lari-larian dan nangis lagi. Akan tetapi, justru saya merasa terganggu dengan balita yang dibawa ibunya ke masjid.
Balita yang usianya kurang lebih 2 tahun itu dari awal mulai salat sudah mondar-mandir ke seluruh ruangan masjid. Saat rakaat pertama, kaki kecilnya menginjak kacamata saya yang ditaruh di depan saya. Alhamdulillah, kacamatanya nggak pecah, tapi langsung saya jepit saja di tangan. Deg-degan kan takut diinjak lagi.
Oke, masih cukup aman kalau cuma lari-larian. Sampai kemudian suara tangisannya menggelegar ke seantero masjid. Konsentrasi pun buyar. Mana nangisnya lama. Ibunya berusaha mendiamkan tapi nggak diam juga. Esok harinya, saya memutuskan salat di rumah dulu. Lah kok saya yang ngalah? Iya karena saya mau salat dengan fokus.
Tips Bawa Anak Kecil Salat Tarawih di Masjid
Salat di Rumah Saja
Pertama-tama saya kembali menegaskan bahwa wanita tidak wajib salat di masjid. Jadi kalau dirasa nggak memungkinkan, ya sudah salat di rumah saja. Insya Allah nggak berkurang pahalanya, karena Allah Maha Tau. Wanita memang diberikan keringanan untuk beribadah karena kondisi-kondisi yang hanya dialami oleh kaum wanita seperti sedang haid, hamil, menyusui, dan punya anak kecil. Jadi kalau sudah diberikan keringanan, kita tidak usah mempersulit diri sendiri.
Pahami Kondisi Anak
Mau tetap salat di masjid,maka kita harus memahami kondisi anak. Pasti kita tahu anak kita itu seperti apa. Apakah anaknya anteng atau bisa diam atau malah pecicilan suka lari ke sana kemari. Kalau anaknya itu bisa diam dan tidak ribut, maka bolehlah kita ajak salat di masjid. Akan tetapi, kalau anaknya sangat aktif, ribut, dan suka berlarian ke sana kemari, lebih baik tidak usah ke masjid karena akan mengganggu jamaah lain. Begitu juga kalau anak sudah mengantuk atau sedang rewel, jangan dipaksakan ke masjid.
Bawa Barang Kebutuhan Anak
Agar anak bisa anteng, jangan lupa membawa barang kebutuhan anak seperti mainan, susu, dan air minum. Mainan yang dibawa juga bukan mainan yang bisa mengganggu jemaah lain ya. Misalnya, kalau anak perempuan bawa boneka dan anak laki bawa lego atau mobilan. Jangan bawa mainan terompet yang berisik atau bebek yang bisa bunyi kalau dipencet. Kalau perlu bawa bantal kecil juga supaya anak bisa tiduran dengan nyaman.
Perhatikan Usia Anak
Mengajak anak ke masjid bertujuan agar anak mengetahui ritual ibadah di masjid dan terbiasa ke masjid, tetapi perlu juga memperhatikan usianya. Sebaiknya anak yang diajak ke masjid itu berusia 5 tahun ke atas atau sudah bisa diberitahu agar jangan berisik di masjid. Anak bayi dan balita belum paham soal pentingnya ketenangan saat salat dan belum bisa diberitahu agar tidak berisik.
Briefing dari Rumah
Berikan briefing atau arahan dari rumah kepada anak-anak yang diajak ke masjid supaya nanti tidak berisik dan tidak mengganggu jemaah lain. Bahkan anak berusia 7-9 tahun pun masih suka berisik di masjid kalau tidak diberikan arahan. Saya pernah salat di sebelah tiga anak perempuan berusia sekitar 7-9 tahun. Selama salat, mereka asyik mengobrol dan bercanda. Benar-benar mengganggu konsentrasi saya dan jamaah lain, karena suaranya terdengar juga sampai ke imam salat.
Segera Bawa Pulang
Jika anak sudah ada tanda-tanda mengganggu salat tarawih, segera bawa pulang. Ibunya bisa meneruskan salat di rumah. Tanda-tandanya seperti apa? Ya, misalnya anak tidak bisa diam, berlari-larian di masjid, berteriak-teriak, atau bahkan menangis. Itu artinya anak sudah bosan dan ingin cepat pulang. Ibu jangan memaksa diri untuk terus salat sampai selesai.
Nah, itu dia tips bawa anak kecil salat tarawih di masjid ala saya. Mama-mama ada tips lain? Boleh banget ditambahkan di kolom komentar siapa tahu ada mama-mama lain yang membutuhkannya. Jangan lupa baca juga artikel saya sebelumnya: Menjaga Semangat Anak Berpuasa.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^