Hari Minggu kemarin, saya, suami, dan si sulung berangkat ke Depok untuk mengikuti tes wawancara masuk SMA. Tahun depan insya Allah si sulung masuk SMA dan kami sudah mengikuti seleksi masuk SMA Swasta. Kami memang tidak menargetkan SMA Negeri karena sistem yang sekarang sangat menyulitkan. Dari segi domisili, tidak ada SMA Negeri terdekat dari rumah kami. Dari segi usia, anak kami pun usianya masih muda karena dia masuk SD di usia 6,5 tahun.
Selain itu, kami memang ingin tetap menyekolahkan anak di sekolah Islam supaya pendidikan agamanya lebih banyak dan lebih terkontrol pergaulannya. Walaupun harus keluar biaya pendidikan yang tak sedikit, ya tidak apa-apa demi masa depan anak. Setelah selesai mengikuti tes wawancara, kami pun langsung meluncur ke rumah adik saya yang baru melahirkan. Kebetulan rumahnya cukup dekat dengan sekolah yang kami datangi tadi.
Soto Seger Mbok Giyem Ciganjur
Waktu sudah menunjukkan jam makan siang, jadi kami pun melihat-lihat ke kiri dan kanan. Barangkali ada rumah makan yang cukup menarik untuk disinggahi demi mengisi perut. Rupanya nggak banyak rumah makan di sekitaran jalan Ciganjur itu, karena jalannya sempit. Kalaupun ada, nggak ada tempat parkir untuk cukup untuk mobil. Hasil akhir, hanya kurang beberapa meter lagi dari rumah mertua adik saya, ada rumah makan Soto Seger Mbok Giyem yang parkirannya cukup untuk mobil.
Sejujurnya saya kurang bernafsu makan soto siang-siang. Kalau bakso atau mie ayam masih mending ya, seperti waktu makan di Bakso Kraton Depok. Tapi suami saya justru sebaliknya. Dia semangat pengen cobain soto Mbok Giyem ini. Keliatannya warung soto ini juga cukup ramai pengunjung. Walaupun bentuknya rumah makan di pinggir jalan, tapi tempatnya bersih dan pelayannya mengenakan kaus yang sama semua bertuliskan Soto Seger Mbok Giyem.
Menu utamanya ya aneka soto. Ada ayam goreng dan garang asem juga, tapi sayang ayam gorengnya sedang tidak tersedia. Padahal kalau ada mah saya maunya pesan ayam goreng saja. Suami saya memesan garang asem, sedangkan saya pesan soto daging, dan anak saya memesan soto ayam. Harganya sih masih standar ya. Saya melihat pesanan orang lain yang sudah datang, rupanya mangkuk sotonya itu kecil sekali. Jadi porsinya pas buat orang yang nggak banyak makan.
Garang Asem Ayam Kampung
Pesanan suami saya ini karena dia mau mencoba yang lain. Saya kira dia akan pesan soto, ternyata malah menu lain. Harga seporsi Rp 28 ribu sudah dengan nasinya. Isinya hanya satu potong ayam berkuah. Ternyata rasanya enak juga. Kuahnya itu segar. Berhubung saya hanya mencicipi sedikit kuahnya, jadi ya kurang bisa cerita banyak. Ayamnya ini ayam kampung dan dagingnya empuk. Enak deh pokoknya. Nggak kecewa makannya. Suami saya biasanya sangat tinggi standar makanannya. Dia bilang ini rasanya enak, ya berarti memang enak.
Soto Daging dengan Nasi Pisah
Saya pesan soto daging yang nasinya dipisah, harganya Rp 15.000. Kalau nasinya dicampur ke dalam soto, harganya Rp 13.000. Benar saja, mangkuk sotonya itu kecil. Jadi isinya sedikit. Potongan dagingnya juga sedikit dan tipis, mungkin hanya 3 potong. Itupun tipiiis. Tapi wajar saja sih, namanya juga cuma Rp 15.000. Bagi saya sudah cukup seporsi itu, nggak kekenyangan. Kecuali kalau porsi makannya besar ya, mungkin sotonya harus dua mangkuk.
Sotonya seger banget, nggak pakai santan. Isiannya selain daging, ya ada tauge, kubis, dll. Saya tambahkan sambal supaya pedas. Kuahnya gurih dan dagingnya empuk. Nggak bikin nyelip di gigi. Rasanya memuaskan, saya pun bisa menghabiskannya karena porsinya memang cukup (meskipun mangkuknya kecil). Foto soto dagingnya sudah di atas itu ya. Memang saya penyuka daging, makanya waktu masak Resep Gulai Domba Sederhana Tanpa Santan ini, saya yang paling makan makannya.
Soto Ayam Kampung dengan Nasi Pisah
Ini pesanan anak saya. Saya nggak tahu gimana rasanya karena nggak nyicipin. Ayamnya juga pakai ayam kampung. Kelihatannya sih anak saya suka juga, karena dia cepat menghabiskan makanannya. Ayamnya juga empuk, terbukti anak saya nggak kesulitan mengunyahnya. Harga per porsi dengan nasi juga sama, yaitu Rp 15.000 juga. Jadi nggak ada perbedaan harga antara daging sapi dan daging ayam ya.
Untuk minumannya, kami hanya pesan minuman standar seperti es teh manis Rp 5.000, teh tawar hangat Rp 2.500 (tapi tidak masuk dalam struk, entah apakah digratiskan), dan air es Rp 2.000. Plus kerupuk Rp 2.000. Murah meriah kan? Jadi, total makan bertiga hanya sekitar Rp 70 ribuan.
Sepertinya kelebihan dari Soto Seger Mbok Giyem ini adalah pakai ayam kampung yang dagingnya empuk. Nggak heran kalau banyak pembelinya.
Ini pusatnya yg di Boyolali ga sih mba? Soalnya di Boyolali dan solo ada juga soto mbok Giyem. Kalo memang sama, berarti aku pasti suka. Soalnya soto mbok Giyem yg aku coba di solo itu soto yg bening juga dan segeeeer banget. Tp di solo hrgnya masih 6 RB trakhir makan wkwkkwkwk.
ReplyDeleteSoto bening gini memang enak sih utk sarapan apalagi. Porsi mungkin kecil, tp buatku juga pas. Ga bikin begah