Assalamualaikum. Baru sempat menulis lagi di blog ini, padahal maunya update seminggundua kali. Lah kok ini kebablasan sebulan baru update. Yup, banyak proyek menulis di blog utama dan sedang berusaha menamatkan novel di KBM. Alhasil, blog ini nggak tersentuh.
Sebenarnya kalau hanya nulis saja, bisa sih. Yang malas itu memasukkan foto-fotonya. Apalagi kalau foto wisata kuliner kan ada banyak foto. Jadi, untuk tulisan pertama di Februari ini saya posting resep Tumis Pare Teri saja yang fotonya hanya satu.
Salah satu sayuran yang saya suka itu tumis pare, tapi dulu saya nggak bisa memasaknya karena pahit. Yup, kalau nggak bisa masaknya ya pasti pahit banget. Untung saja saya diajarkan memasaknya oleh asisten rumah tangga yang pernah bekerja di rumah saya.
Jadi, ibu-ibu, meskipun urusan rumah dan dapur dipegang asisten, kita jangan santai-santai. Namanya juga asisten yang tugasnya sekadar membantu. Saya pun tetap turun ke dapur dan sampai belajar masak juga dari ART. Mana tahu nanti nggak bisa pakai ART lagi kan. Salah satunya ya masak tumis pare yang nggak pahit ini.
Saya memperhatikan si mbak mengolahnya. Pare dibelah dua, dibuang bijinya, lalu diiris tipis. Kemudian guyur dengan air, taburi garam yang banyak, remas-remas sampai keluar airnya. Cuci lagi, remas lagi. Lakukan sampai tiga kali.
Untuk terinya supaya nggak terlalu asin, saya merendamnya di dalam air panas selama beberapa saat. Lalu buang airnya.
Iris dua siung bawang merah dan bawang putih, tiga buah cabai rawit merah, dan setengah buah tomat. Ini untuk dua buah pare ya. Tumis semuanya. Masukkan pare dan terinya, aduk-aduk. Campurkan sedikit air, garam, dan penyedap. Bisa juga tambah gula kalau suka manis. Masak hingga airnya mendidih dan parenya sedikit layu.
Sudah siap deh dihidangkan bersama nasi panas. Mudah bukan membuatnya? Bisa disajikan bersama ayam geprek nih.
Baca juga: Resep Sambal Ayam Geprek
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^