Hai Mom, masih ingat nggak momen pertama saat menstruasi? Apa yang Mom rasakan? Panik, bingung, atau malah sudah siap menghadapinya karena sudah diberitahu oleh Ibu? Buat Mom yang punya anak perempuan, penting banget lho memberikan edukasi soal menstruasi kepada si anak gadis agar mereka peduli dengan kebersihan dan kesehatan organ kewanitaannya di saat menstruasi.
Hal ini sejalan dengan Hari kebersihan menstruasi yang jatuh pada tanggal 28 Mei, tujuannya untuk meningkatkan kepedulian akan kebersihan menstruasi. Saya mengikuti webinar bersama komunitas MBC yang diadakan oleh Betadine dan Germas dengan tema "Sehat dan Bersih saat Menstruasi" pada tanggal 27 Mei 2021.
Mada Shinta Dewi, Country Manager PT Mundipharma menyebutkan bahwa sejak tahun 2017 PT Mundipharma telah bermitra dengan Germas mengenai edukasi pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan saat menstruasi. Kesadaran MKM masih rendah. Hanya 5 dari 10 remaja putri yang tahu apa yang harus dikerjakan saat menstruasi. Perlu kerjasama menyeluruh antara orangtua, guru, dan tenaga kesehatan untuk menyebarkan informasi pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan area kewanitaan saat menstruasi.
Prof Dr. dr. Dwiana Ocvianty menyampaikan bahwa umumnya semua perempuan mengalami menstruasi, yang menandai matangnya organ reproduksi dan siap mempunyai anak. Terjadi selama 2-7 hari setiap sebulan sekali berupa keluarnya darah dari vagina. Manajemen Kebersihan Menstruasi sangat penting karena kalau area kewanitaan tidak dibersihkan dengan baik maka akan menyebabkan tumbuhnya jamur yang membuat gatal, keputihan, iritasi vagina, hingga kanker. Hiy, serem ya.
Gimana caranya menjaga kebersihan saat menstruasi?
- Bersihkan vagina dengan air mengalir yang bersih, dari depan ke belakang (vagina ke anus).
- Ganti pembalut tiap 4 jam sekali agar tidak tercemar bakteri. Kemudian cuci dan bersihkan pembalut yang sudah dipakai.
- Pembalut yang penuh darah harus dicuci bersih, baru dibuang ke tempat sampah.
- Sebelum dan sesudah mengganti pembalut, harus cuci tangan dengan sabun.
- Rajin mandi saat menstruasi yaitu 2 kali sehari.
- Gunakan cairan pembersih vagina yang memiliki pH normal vagina. Jangan gunakan sabun mandi biasa.
Anna Surti Ariani, Ketua Psikolog Klinis menjelaskan tentang peran Ibu bicara menstruasi. Ada banyak Ibu yang mengalami kesulitan dalam membicarakan soal menstruasi kepada anak perempuannya. Data di Indonesia, 1 dari 4 anak tidak pernah mendapatkan informasi tentang menstruasi. Alasannya karena tabu, ibu bingung mau mulai bicara dari mana, ibu kurang pengetahuan tentang menstruasi, dan anak remaja juga tidak yakin ibunya bisa menjelaskan soal menstruasi.
Nyatanya, berdasarkan survei, anak remaja ingin mendapatkan informasi soal menstruasi dari ibunya. Kalau ibu tidak membicarakan soal menstruasi, bisa memunculkan beragam emosi negatif, anak juga tidak siap menghadapi menstruasi, dan timbul prasangka negatif mengenai gangguan kesehatan yang dialami. Sedangkan kalau kita membicarakan soal menstruasi, bisa menunda hubungan seksual pertama sehingga tidak ada hubungan seksual di usia dini, bisa mengeratkan hubungan ibu dan anaknya.
Ada 7 tips cara bicara tentang menstruasi:
- Ibu adalah yang paling diharapkan: anak perempuan lebih senang mengetahui informasi tentang menstruasi ini dari ibunya.
- Bicara menstruasi tidak tabu: tema menstruasi bukanlah tema terlarang, sehingga harus diketahui oleh anak.
- Lakukan pembicaraan ini berulangkali sejak ada tanda awal pubertas.
- Banyak bertanya dan berdiskusi dengan anak agar anak juga bersikap terbuka.
- Jelaskan secara konkrit, gunakan kalimat yang mudah dan gambar-gambar.
- Jelaskan juga kepada anak laki-laki, agar kelak dapat memahami istrinya saat menstruasi.
Nah, gimana nih Mom, udah siap membicarakan soal menstruasi kepada anak remajanya di rumah? Siap, dong!
Betul banget ngobrolin menstruasi nggak usah pake tabu-tabuan lagi. Biar makin peduli gak cuma perempuannya aja tapi juga laki-laki.
ReplyDeletePertama kali yang dirasakan saat menstruasi, sedikit kram di perut sih. Ternyata itu hal normal yang di alami semua perempuan ya. Tapi dulu gak begitu paham masalah menjaga kebersihan daerah kewanitaan.
ReplyDelete