Menjadi Lebih Sholeh Saat Libur Lebaran bersama Game Anak Sholeh. Assalamualaikum. Memiliki anak yang sholeh sejak dini tentunya menjadi harapan setiap orangtua, termasuk saya. Sejak hamil, saya dan suami sudah merencanakan pendidikan untuk anak-anak kami kelak yang tidak hanya mementingkan kebutuhan dunia tetapi juga akhirat. Namun, realisasinya tak semudah rencana. Mendidik anak di zaman sekarang berbeda dengan zaman dulu saat teknologi belum canggih.
Dulu, saat saya masih anak-anak, saya banyak bermain di luar rumah dengan permainan-permainan tradisional. Kini, anak-anak saya lebih suka berada di rumah dan bermain game di smartphone atau tablet. Sering saya larang berlama-lama main game karena khawatir dengan dampak negatifnya. Apalagi saya dapat pesan dari ustazah (guru) sekolahnya agar Sidiq dibantu belajar mengaji di rumah selama liburan lebaran dan sekolah karena masih kesulitan memahami dan menghapal huruf hijaiyah.
Sidiq tipe anak kinestetis yang tidak bisa diam. Dia tidak bisa belajar dengan duduk menghadap meja dan tangan kaki dilipat. Tubuhnya pasti akan bergerak-gerak dan matanya menatap ke mana-mana. Ustazahnya bilang, Sidiq tipe pembelajar visual, jadi barangkali dia bisa belajar dengan dibantu DVD anak-anak. Saya sempat terpikir ingin membeli DVD anak-anak sampai kemudian menemukan game anak sholeh.
Game lagi? Kok malah dikasih main game lagi? Libur lebaran kali ini durasinya panjang. Dua minggu sebelum lebaran dan tiga minggu setelah lebaran. Bayangkan, apa yang harus dilakukan anak-anak supaya tidak bosan? Satu minggu sebelum dan setelah lebaran, kami masih mudik. Anak-anak belum merasa bosan karena jalan-jalan ke berbagai tempat. Sisa liburan dihabiskan di rumah.
Jika di hari sekolah, saya berbagi tugas dengan guru-guru dalam mendidik anak-anak, maka di hari libur tugas itu menjadi tugas saya sendiri (dibantu suami). Padahal, sehari-hari saya juga tidak memakai asisten rumah tangga. Jadi semua pekerjaan rumah tangga harus saya kerjakan juga. Di saat saya mengerjakan urusan rumah tangga itu, anak-anak bermain sendiri. Salah satunya ya, main game di smartphone.
Saya dan suami termasuk orangtua yang memberikan kesempatan anak-anak bermain game di smartphone asalkan dibatasi waktunya dan dipilih juga gamesnya yang aman dan cocok untuk anak-anak. Betapa senangnya saya saat tahu ada game anak sholeh, game Ramadan pengisi liburan yang membantu anak menjadi sholeh sejak dini. Saya langsung mengunduhnya di google playstore sahabatsholeh.com/download. Gratis kok.
Anak-anak langsung memainkannya, karena pada dasarnya mereka memang suka main game di handphone. Memori handphone saya bahkan sering kepenuhan karena mereka rajin mengunduh game-game baru. Pertama memasuki aplikasi, anak-anak disambut dengan kata-kata mutiara yang diambil dari hadist dan ayat Al Quran, serta kata-kata motivasi. Misalnya: "Surga berada di Telapak Kaki Ibu atau "Kamu Sudah Banyak Belajar Hari Ini? Tetap Semangat!"
Gamenya bisa langsung dimainkan atau melalui registrasi dulu. Registrasi dilakukan oleh orangtua dengan mendaftarkan alamat email dan password. Keuntungannya melakukan registrasi nantinya bisa mendapatkan lebih banyak lagi minigame dan episode cerita Ali gratis. Ada tiga kategori di game anak sholeh ini, yaitu: Petualangan, Minigames, dan Prestasi.
PETUALANGAN
Berisi tentang kisah Ali dan Muza. Ali adalah anak seusia anak-anak kita, kisaran usia 6-10 tahun. Muza adalah kucing milik Ali. Ali dideskripsikan sebagai anak yang sholeh dan baik. Di dalam kategori Petualangan ini ada beberapa cerita tentang aktivitas Ali sehari-hari yang dapat dibaca oleh anak-anak dan memberikan suri teladan yang baik.
Di dalam cerita tersebut juga disisipkan games yang membuat anak-anak tidak bosan membacanya. Misalnya dalam cerita Ali dan Muza. Ali disuruh ibunya untuk berbelanja tapi kertas catatan belanjanya terbawa angin. Ali harus berlari mengejarnya. Ada games tentang Ali yang berlari mengejar catatan tersebut yang dapat dimainkan oleh anak-anak sehingga melatih ketangkasan dan motorik halus anak.
Masih banyak lagi kisah-kisah lain yang bisa dimainkan oleh anak-anak, sendirian maupun dipandu oleh orangtua. Artinya, kalau gamesnya dimainkan sendirian oleh anak-anak pun tak mengapa karena aman dan mendidik. Kalau dimainkan bersama orangtua dan anak, tentu lebih baik lagi sehingga orangtua bisa ikut menyisipkan pesan-pesan bermanfaat untuk anak, juga mendekatkan hubungan antara orangtua dan anak. Orangtua ikut serta mendidik anak, bukan menyerahkan pendidikan tersebut kepada games-games saja.
MINIGAME
Kategori kedua adalah minigame, yang memiliki banyak game menarik. Total ada 33 minigames. Yang bisa dimainkan di awal adalah 15 games. Games ini awalnya terkunci. Setelah menyelesaikan minimal satu kali petualangan bersama Ali, maka kuncinya bisa dibuka dan gamesnya bisa dimainkan. Selain game yang melatih kecerdasan dan ketangkasan anak, juga ada game yang membantu anak belajar agama. Nah, ini cocok deh membantu Sidiq belajar agama secara visual. Di antaranya:
Tentunya, usaha anak menyelesaikan games-games ini harus diberikan penghargaan supaya anak tambah semangat. Di games ini, anak akan mendapatkan skor dan bintang yang akan memacu anak untuk menambah prestasinya.
Pengalaman mencoba game anak sholeh ini, sangat mengasyikkan meskipun harus terkoneksi dengan internet. Saya tidak tahu apakah bisa dimainkan tanpa internet, karena saat saya mencobanya memang harus terhubung dengan internet. Kalau tidak ada internet, gamenya tidak bisa dimainkan (koneksi terputus). Proses loading bergantung pada kecepatan internet, tapi setelah memasuki permainan, loading-nya tergolong cepat walaupun memakai wifi.
Harapan saya sih game ini bisa dimainkan tanpa internet, karena anak-anak protes sewaktu tidak bisa memainkannya saat tidak ada internet. Sebagai orangtua, saya sangat terbantu oleh kehadiran game anak sholeh ini, apalagi Sidiq punya PR belajar melalui visual karena termasuk anak kinestetik yang susah belajar dengan duduk diam. Game ini membantu orangtua mengajarkan soal akhlak dan agama kepada anak-anak, dengan tidak mengenyampingkan sisi hiburannya.
Beberapa masukan untuk game anak sholeh:
Informasi lebih lanjut mengenai game anak sholeh bisa ditelusuri di media sosial:
Instagram: @sahabatanaksholeh
Facebook: Sahabat Anak Sholeh (@sahabatsholeh)
Twitter: @sahabatsholeh
Game lagi? Kok malah dikasih main game lagi? Libur lebaran kali ini durasinya panjang. Dua minggu sebelum lebaran dan tiga minggu setelah lebaran. Bayangkan, apa yang harus dilakukan anak-anak supaya tidak bosan? Satu minggu sebelum dan setelah lebaran, kami masih mudik. Anak-anak belum merasa bosan karena jalan-jalan ke berbagai tempat. Sisa liburan dihabiskan di rumah.
Bermain Game Anak Sholeh |
Jika di hari sekolah, saya berbagi tugas dengan guru-guru dalam mendidik anak-anak, maka di hari libur tugas itu menjadi tugas saya sendiri (dibantu suami). Padahal, sehari-hari saya juga tidak memakai asisten rumah tangga. Jadi semua pekerjaan rumah tangga harus saya kerjakan juga. Di saat saya mengerjakan urusan rumah tangga itu, anak-anak bermain sendiri. Salah satunya ya, main game di smartphone.
Unduh di Google Play |
Saya dan suami termasuk orangtua yang memberikan kesempatan anak-anak bermain game di smartphone asalkan dibatasi waktunya dan dipilih juga gamesnya yang aman dan cocok untuk anak-anak. Betapa senangnya saya saat tahu ada game anak sholeh, game Ramadan pengisi liburan yang membantu anak menjadi sholeh sejak dini. Saya langsung mengunduhnya di google playstore sahabatsholeh.com/download. Gratis kok.
Sidiq dan Game Anak Sholeh |
Anak-anak langsung memainkannya, karena pada dasarnya mereka memang suka main game di handphone. Memori handphone saya bahkan sering kepenuhan karena mereka rajin mengunduh game-game baru. Pertama memasuki aplikasi, anak-anak disambut dengan kata-kata mutiara yang diambil dari hadist dan ayat Al Quran, serta kata-kata motivasi. Misalnya: "Surga berada di Telapak Kaki Ibu atau "Kamu Sudah Banyak Belajar Hari Ini? Tetap Semangat!"
Gamenya bisa langsung dimainkan atau melalui registrasi dulu. Registrasi dilakukan oleh orangtua dengan mendaftarkan alamat email dan password. Keuntungannya melakukan registrasi nantinya bisa mendapatkan lebih banyak lagi minigame dan episode cerita Ali gratis. Ada tiga kategori di game anak sholeh ini, yaitu: Petualangan, Minigames, dan Prestasi.
PETUALANGAN
Berisi tentang kisah Ali dan Muza. Ali adalah anak seusia anak-anak kita, kisaran usia 6-10 tahun. Muza adalah kucing milik Ali. Ali dideskripsikan sebagai anak yang sholeh dan baik. Di dalam kategori Petualangan ini ada beberapa cerita tentang aktivitas Ali sehari-hari yang dapat dibaca oleh anak-anak dan memberikan suri teladan yang baik.
Di dalam cerita tersebut juga disisipkan games yang membuat anak-anak tidak bosan membacanya. Misalnya dalam cerita Ali dan Muza. Ali disuruh ibunya untuk berbelanja tapi kertas catatan belanjanya terbawa angin. Ali harus berlari mengejarnya. Ada games tentang Ali yang berlari mengejar catatan tersebut yang dapat dimainkan oleh anak-anak sehingga melatih ketangkasan dan motorik halus anak.
Masih banyak lagi kisah-kisah lain yang bisa dimainkan oleh anak-anak, sendirian maupun dipandu oleh orangtua. Artinya, kalau gamesnya dimainkan sendirian oleh anak-anak pun tak mengapa karena aman dan mendidik. Kalau dimainkan bersama orangtua dan anak, tentu lebih baik lagi sehingga orangtua bisa ikut menyisipkan pesan-pesan bermanfaat untuk anak, juga mendekatkan hubungan antara orangtua dan anak. Orangtua ikut serta mendidik anak, bukan menyerahkan pendidikan tersebut kepada games-games saja.
MINIGAME
Kategori kedua adalah minigame, yang memiliki banyak game menarik. Total ada 33 minigames. Yang bisa dimainkan di awal adalah 15 games. Games ini awalnya terkunci. Setelah menyelesaikan minimal satu kali petualangan bersama Ali, maka kuncinya bisa dibuka dan gamesnya bisa dimainkan. Selain game yang melatih kecerdasan dan ketangkasan anak, juga ada game yang membantu anak belajar agama. Nah, ini cocok deh membantu Sidiq belajar agama secara visual. Di antaranya:
Banyak mini game yang bisa dipilih |
Game belajar sholat |
Game belajar huruf hijaiyah |
- Game Belajar Sholat. Di game ini, ada Ali yang sedang sholat dan anak diajak untuk menjawab gerakan apa yang akan dilakukan Ali berikutnya. Disebutkan juga bacaan sholat yang bisa membuat anak menghapalnya dengan mudah.
- Game Menghapal Doa Sehari-hari. Di game ini, anak diajak menyusun potongan-potongan kalimat yang setelah menyatu akan membentuk doa pendek sehari-hari seperti doa akan tidur.
- Game Membaca Surat Pendek dalam Al Quran. Di game ini, anak diajak bermain sambil mendengarkan hapalan surat-surat pendek di dalam Al Quran. Kalau dibaca terus, insya Allah anak akan mudah menghapalnya.
- Game Menghapal Huruf Hijaiyah. Di game ini, anak-anak harus mencari huruf hijaiyah yang sama, konsepnya mirip seperti game candy crush. Ini sesuai dengan PR dari ustazah Sidiq di mana Sidiq harus belajar lagi menghapal huruf hijaiyah di rumah.
Tentunya, usaha anak menyelesaikan games-games ini harus diberikan penghargaan supaya anak tambah semangat. Di games ini, anak akan mendapatkan skor dan bintang yang akan memacu anak untuk menambah prestasinya.
Pengalaman mencoba game anak sholeh ini, sangat mengasyikkan meskipun harus terkoneksi dengan internet. Saya tidak tahu apakah bisa dimainkan tanpa internet, karena saat saya mencobanya memang harus terhubung dengan internet. Kalau tidak ada internet, gamenya tidak bisa dimainkan (koneksi terputus). Proses loading bergantung pada kecepatan internet, tapi setelah memasuki permainan, loading-nya tergolong cepat walaupun memakai wifi.
Harapan saya sih game ini bisa dimainkan tanpa internet, karena anak-anak protes sewaktu tidak bisa memainkannya saat tidak ada internet. Sebagai orangtua, saya sangat terbantu oleh kehadiran game anak sholeh ini, apalagi Sidiq punya PR belajar melalui visual karena termasuk anak kinestetik yang susah belajar dengan duduk diam. Game ini membantu orangtua mengajarkan soal akhlak dan agama kepada anak-anak, dengan tidak mengenyampingkan sisi hiburannya.
Beberapa masukan untuk game anak sholeh:
- Saya berharap nantinya cerita Ali dan Muza ditambah lagi, dan ada cerita yang memperkenalkan tentang kisah-kisah ilmuwan muslim, tokoh-tokoh muslim yang berprestasi, dan orang-orang sholeh lainnya yang ikut mengharumkan agama Islam dan memberikan kontribusi luas untuk umat karena selama ini banyak yang belum dikenal oleh anak-anak karena belum terpublikasi secara luas.
- Permainan-permainannya juga dikembangkan menjadi lebih menantang untuk anak-anak, tetapi tetap mudah dimainkan sesuai dengan usia Ali yang menjadi tokoh utamanya yaitu 6-10 tahun.
- Sebagian bisa dimainkan secara offline dan tidak harus terhubung dengan internet. Jika nantinya ada iklan, harapannya iklan tersebut tidak mengganggu jalannya permainan dan dipilih iklan-iklan yang aman untuk anak-anak. Karena pengalaman saya mendampingi anak bermain game, ada game yang aman untuk anak tapi iklannya tidak aman. Di mana iklannya menampilkan perempuan-perempuan berpakaian seksi. Ini sangat kontradiktif dengan gamenya.
Informasi lebih lanjut mengenai game anak sholeh bisa ditelusuri di media sosial:
Instagram: @sahabatanaksholeh
Facebook: Sahabat Anak Sholeh (@sahabatsholeh)
Twitter: @sahabatsholeh
Minigames apa aja yg udah dicobain? Anakku baru sebagian. Diulang2 sampai dapaf bintang 3. Kalau baru 2 diulang lagi :v
ReplyDeleteTerutama mini game yang mengenalkan ibadah itu, belajar solat, membaca huruf hijaiyah, dll. Dapat tugas dari mamahnya juga supaya cepat hapal 😂
Deleteasik ya kalo liat anak-anak dapat manfaat dari main games anak sholeh ini.
ReplyDeleteAlhamdulillah mbak. Gamenya sangat bermanfaat.
DeleteNah game spt ini harus disebarluaskan mak, makasih infonya jadi tahu deh ada game islami
ReplyDeleteSama2 Mak Uli. Memang bagus gamenya.
DeleteBaru tahu ada game ini mba, Untung saya mampir. Jadi langsung suruh Bilqis download...
ReplyDeleteGame yg seperti ini yg bagus buat anak2.
ReplyDeleteWaktu nunjukin game ini ke siken, eee langsung suka aja,
ReplyDeleteAlhmdulillah, jd bs ngegame smbil belajar,
Seruu bangeet games nya mbaak. . Download ah mau ajakin keponakan main. Hehehe
ReplyDeleteWah pas banget nih aku lagi bingung gimana ya agar mas Deniz semangat menghafal doa-doa dan surat pendek. Boleh dicoba nih. Oiya mbak, punya tips nggak gimana mengatur waktu agar anak bermain games ini sesuai porsinya? Maksudnya kadang anak2 kan kalau udah main games suka lupa waktu tuh. Bagi kiatnya dooong...
ReplyDeletewww.talkativetya.com
keren
ReplyDeleteBoleh juga nih besok kubuka gamenya,tunjukin ke anak-anak
ReplyDeleteAlternatif pilihan bermain bersama anak nih mba :)
ReplyDeletecucok nih apps nya ya buat Darell..
ReplyDeleteanak saya belum ada buk, tapi bisa dikasih ke keponakan
ReplyDelete