[Celoteh Salim] Kartu Mamah ada Uangnya

Celoteh 1

Tanggal tua begini, uang di dompet sudah lenyap semua. Tapi di unyil-unyil alias Salim tetap minta dibelikan jajan dan mainan. Yah, namanya juga anak-anak. Nggak kenal tanggal tua.

"Ayo, Mah, beli mainan yang murah aja," bujuk Salim. 

"Uang Mamah habis. Nanti tunggu dikasih Ayah lagi."

"Mamah kan punya kartu. Masukin aja kartunya, nanti keluar uangnya," kata Salim dengan senyum cerah cemerlang, membuat Mamah ingin ketawa juga tapi ketawa pedih.

Yang dimaksud itu kartu ATM, karena dia sering melihat mamanya ambil uang di ATM. Ya kali ATM kan nggak selalu ada uangnya juga. 

Celoteh 2

Setelah melahirkan Salim, perut mamanya nggak kurus juga. Masih kelihatan seperti hamil 5 bulan. Entah bagaimana mengecilkannya. Butuh perawatan khusus yang nggak murah, pastinya. 

Yang pedih, bukan cuma orang-orang yang mengira mamanya sedang hamil, Salim juga sering bilang begitu.

"Mamah kapan sih bayinya keluar? Sini Salim potong aja perutnya biar cepat keluar."

Celoteh 3

Anak-anak selalu penasaran bagaimana dulunya mereka dilahirkan. Salim nggak mau menerima kenyataan bahwa dia dilahirkan belakangan. Dia maunya bereng-bareng sama kakak-kakaknya. 

Ayahnya pun bercanda, "emangnya Salim waktu di dalam perut Mama, ketemu sama Kakak Ismail dan Sidiq?" 

Salim bercerita dengan bangga, "Iya, ketemu. Salim kasih tablet ke Ismail, trus Ismail mainan tablet di dalam perut Mama."

"Trus, gimana Salim bisa keluar dari perut Mama?" tanya Ayah lagi.

Salim berdiri dan membuka bajunya, lalu menunjuk ke pusarnya. "Dari sini...."

*Tablet, gadget layar besar untuk main game.