Halo, teman-teman, apa kabar?
Kenalkan, namaku Salim. Aku anak ketiga Mama Ela. Umurku tiga tahun tiga bulan.
Aku belum sekolah. Setiap hari aku menemani Mama di rumah. Kata Mama, aku
sekolahnya nanti aja kalau udah umur lima tahun. Aku juga mau main-main dulu
sama Mama di rumah. Aku sukaaa bermain. Main itu menyenangkan, apalagi kalau
mainnya sama Mama. Hff, aku sebel deh kalau lagi asyik main, eh Mama bilang,
“Salim… ayo, mandi dulu….”
Aku pasti jawab, “Nggak mau ah….”
Seru deh, Mama akan mengejarku
karena aku terus berlari, nggak mau disuruh mandi. Aku belum bisa bertanya,
kenapa kita harus mandi? Tapi, Mama pernah bacain cerita tentang kuman yang ada
di dalam tubuh manusia. Kakak-kakakku minta dibacakan cerita itu. Ceritanya
mengenai dua anak yang diajak jalan-jalan oleh robot ke dalam tubuh manusia.
Robot itu memiliki pistol yang bisa membuat tubuh manusia menjadi kecil. Mereka
pun masuk ke dalam tubuh manusia yang ada di dekat mereka, dari mulai lubang
hidung, telinga, sampai ke dalam perut.
Upsss.. itu diaa! Ada kuman yang
masuk ke dalam tubuh manusia! Kuman itu menyebarkan virus penyakit. Dia bisa
masuk dari udara yang tercemar virus, tangan yang tidak bersih, rambut yang
kotor, dan lain-lain. Kuman yang masuk ke dalam kulit wajah, bisa menyebabkan jerawat.
Kuman yang ada di kulit tubuh, bisa menyebabkan gatal-gatal. Kuman yang masuk
ke dalam hidung, bisa menyebabkan batuk dan pilek. Kuman yang ada di rambut,
bisa menyebabkan ketombe. Makanya, kita
harus rajin mandi supaya tubuh kita bersih. Walaupun Mama sudah sering
menceritakannya, aku masih malas mandi. Airnya dingin, sih. Aku kan udah besar,
nggak boleh mandi air hangat lagi, kecuali kalau sedang sakit. Setelah Mama
berhasil memandikanku, ada lagi perintahnya yang kadang-kadang aku nggak
turuti.
“Udah mandi, sekarang kita makan
yaa….” Mama menyodorkan sepiring nasi dan lauk pauknya. Ada sayur dan ikan
kesukaanku. Tapi, aku belum lapar, Maaa…. Aku menolak sambil
menggeleng-gelengkan kepala.
“Kenapa nggak mau makan? Ayo, Ade
makan yaa…. Biar cepat besar dan pintar,” Mama berusaha membujukku.
“Ini bukan Ade, ini Salim….” Aku
nggak mau dipanggil “Ade.”
“Iya, Ade Salim….”
“Ini Salim!” aku tetap nggak mau
dipanggil Ade.
“Iya, deh, Salim…. Salim makan
dulu, yaa….” Mama tetap berusaha membujuk dan aku tetap nggak mau. Mama
terpaksa menyerah. Aku memang belum lapar, masa harus makan? Aku baru mau makan
kalau sudah lapar.
Malam hari, Mama kembali menyuruh
sesuatu yang membuatku sebel.
“Salim kenapa belum bobo-bobo?
Mama udah bacain tiga cerita, nih. Ayo, bobo, dong…,” Mama berusaha membujukku.
Aduh, aku kan belum ngantuk. Masa disuruh bobo. Mama terus membujuk, tapi aku
nggak mau. Aku masih asyik melompat-lompat di atas kasur bersama kakak-kakakku.
Kalau mereka belum bobo, aku juga belum mau bobo ah. Mama sampai pusing
melihatnya. Kata Mama, aku nggak boleh bobo terlalu malam. Kakak-kakak juga
nggak boleh bobo terlalu malam, nanti susah bangun pagi. Kakak-kakak kan harus
berangkat ke sekolah.
“Hem, gimana kalau kita bikin papan
kegiatan aja?” tiba-tiba, Mama mengusulkan sesuatu. Wah, wah, apa itu?
Kakak-kakak langsung menyambut usulan Mama. Mama mengeluarkan benda-benda dari
kotak ajaib!
“Siapa yang mau bikin?” tanyanya.
“Sayaaa!” Kakak Sidiq langsung
mengacungkan tangan. Dengan bersemangat, Kakak Sidiq mengikuti Mama membuat papan
kegiatan.
Waah… ada apa saja itu yaah? Aku
pun memperhatikan Kakak Sidiq, karena aku belum bisa ikut membuatnya.
Papan Kegiatanku
Alat dan Bahan:
Karton warna kuning/ warna
lainnya.
Velcro, atau kain perekat yang
bisa dibeli di toko peralatan menjahit.
Spidol.
Gunting.
Double Tape.
Lem UHU.
Kakak Sidiq tekun sekali membuat
papan kegiatanku ini. Mama mendapatkan cara membuatnya dari www.morinagamiplayplan.com. Ini
adalah aplikasi dari Morinaga untuk merencanakan dan menstimulasi kecerdasan
majemuk (Multiple Intelligence) anak-anak usia 1-6 tahun, agar dapat
mengembangkan seluruh potensinya secara maksimal sebagai Anak Generasi Platinum
Multitalenta. Di sini ada rencana
bermain (Morinaga MI PlayPlan) sebagai alat bantu. Apa saja sih yang
disediakan oleh aplikasi ini? Ada alat identifikasi MI Morinaga, ide bermain,
dan area cetak MI Morinaga yang bisa dicetak dan dipraktekkan di rumah. Wow,
seru, kaaan…. Bilang ke mamamu ya, supaya kita bisa lebih asyik mainnya.
Bermain sambil belajar.
Pagi hari, saat kakak-kakak sudah
berangkat ke sekolah, Mama mengajakku mandi.
“Ayo, Salim, kita mandi dulu….”
“Nggak mau. Main dulu….”
“Nanti kalau sudah mandi, kita
tempel papan kegiatannya….”
“Horeee…. Saya mau mandii….” Aku
pun cepat-cepat mengikuti Mama ke kamar mandi. Asyiik… setelah mandi, aku
langsung menempel karton yang ada gambar “mandi” dari atas ke bawah. Muncul deh
tulisan “sudah dikerjakan.”
Setelah mandi, aku minum susu Morinaga Chil-School Platinum Moricare+
4 Rasa Madu untuk anak usia 3-12 tahun dari Kalbe Nutritionals. Aku memang belum sekolah, tapi aku kan sekolah
di rumah sama Mama. Morinaga Chil-School Platinum Moricare+ Prodiges merupakan
kombinasi antara zat gizi makro (protein) dan mikro (vitamin dan mineral) untuk
pertumbuhanku. Aku kan masih dalam periode emas. Selain butuh nutrisi, juga
butuh stimulasi. Stimulasinya dari permainan-permainan yang ada di Morinaga Multiple Intelligence PlayPlan
(MI PlayPlan) itu. Nutrisinya, selain dari makanan bergizi, juga dari
Morinaga Chil School Platinum Moricare+ Prodiges. Morinaga Multiple Intelligence PlayPlan dan Moricare+ Prodiges merupakan sinergi antara nutrisi dan stimulasi.
Cara membuatnya: sediakan air
hangat sebanyak 180 ml ke dalam gelas
bersih. Airnya jangan terlalu panas ya, karena bisa mengurangi manfaat
bifidobakteria hidup yang berguna untuk menyehatkan pencernaan. Tuangkan tujuh
sendok takar peres Morinaga Chil School Platinum MoriCare+ Prodiges, lalu aduk dan minum
deh. Bisa juga pakai air es. Hm, aku suka minuman dingin. Eh, tapi susunya
jangan dihangatkan di dalam microwave lho, makanya harus segera diminum. Nanti
nutrisinya bisa rusak kalau dipanaskan.
Perutku sudah kenyang minum susu
nih. Aku main dulu ya sebentar. Enakan main di taman, jadi bisa lari-lari dan
teriak-teriak tanpa mengganggu Mama. Mama juga menemani, kok. Main pagi-pagi,
udara masih segar. Setelah main, aku bisa melipat lagi karton yang ada gambar
mainnya, muncullah tulisan “sudah dikerjakan.” Horeee….!
“Nah, sekarang kita makan, yaa….”
Mama membawa sepiring nasi dan lauk pauknya. “Salim bisa makan sendiri, kan?”
“Bisa!” aku menjawab dengan
mantap. Aku suka makan sendiri. Memang sih agak sedikit berantakan, hehe….
Setelah makan, aku kembali melipat kartun yang bergambarkan “makan.”
Siang hari, Mama mengajakku untuk
tidur siang. Katanya, anak seusiaku masih harus tidur siang supaya perkembangan
otaknya maksimal. Aku juga sudah ngantuk. Sambil mendengarkan Mama bercerita,
mataku menutup pelan-pelan. Tahu-tahu aku sudah berada di dunia mimpi.
Bangun tidur, aku bisa melipat
lagi karton bergambar anak yang sedang tidur. Alhamdulillah, aku sudah
mengerjakan semua kegiatan yang ada di papan kegiatan itu. Oya, kakak-kakakku
juga bisa memakai papan kegiatan itu. Pastinya kegiatannya bertambah, karena
kakak-kakakku sudah agak besar. Ditambah dengan kegiatan salat, belajar, dan
membantu Mama. Yeaaayy! Asyiknya bermain dengan Morinaga Multiple Intelligence
PlayPlan!
Horeee! Semuanya sudah dikerjakan! |
Teman-teman, coba juga yuk. Oya, kamu bisa baca cerita mamaku yang jadi kreatif di sini: Mama Kreatif Berkat Morinaga MI PlayPlan.
Menarik mba, aku jg mau bikin papan kegiatan ah buat si kecil.
ReplyDeleteasiik, abis main minum susu deh..cape nya ilang ya salim
ReplyDeleteWah asik ya, mbak, tinggal tempel aja. Hmm ... emak kreatif, anaknya pasti juga kreatif
ReplyDeleteWaaah artikelnya udah tayang aja nih... punyaku belum nih.. semoga kita beruntung ya mak
ReplyDeleteWaaah artikelnya udah tayang aja nih... punyaku belum nih.. semoga kita beruntung ya mak
ReplyDeletekreatip euy
ReplyDeleteayo Salim, yg rajin ya kunjungin blog Om,, eh :D hehe
ReplyDeleteseru banget permainannya mbk
ReplyDeleteee asikk...sama kayak di gambar, main perosotan :D
ReplyDeletesemoga menang ya makk
Wah asyik ya dan menarik. Semoga menang ya mak
ReplyDeleteYa ampuuun, Saliiim... ayo kaya kakak duns. :D
ReplyDeleteKakak makin pintar yah
Kalau Fahmi malah gak mau buat ngikutin arahan dari MI Play Plan, dia maunya hanya ditempel di bor, terus kalo udah dikerjakan, dia sendiri yang ngasih tanda 😊
ReplyDelete