"Padi."
"Padi itu apa?"
"Padi itu nantinya jadi beras, beras jadi nasi yang kita makan sehari-hari."
"Oooh.. itu tanaman nasi.... Tadi Dedek main ke sawah Kakek."
Pertanyaan itu keluar dari bibir Sidiq, anak kedua saya yang antusias sekali saat diajak ke sawah di belakang rumah Kakek. Liburan murah meriah ya ke sawah di belakang rumah Kakek. Bagi anak yang tinggal di pinggir perkotaan dan nggak ada sawah, pemandangan itu tentu sangat menarik. Ismail dan Sidiq berlarian di sepanjang pematang sawah. Entah mereka bermain apa karena semuanya direkam oleh kamera ayahnya :D
Bersyukurlah kita masih punya sawah. Masih bisa merasakan makan nasi. Lihatlah perjuangan para petani demi menghasilkan sebutir beras. Bukan pekerjaan yang ringan, membajak sawah, menanam padi, dan menyiangi. Belum lagi jika kemarau datang. Tanah-tanah mengering dan panen pun gagal. Semoga setelah bermain di sawah, anak-anak menjadi lebih menghargai nasi. Tidak membuang-buang makanan. Kalau makan, nasinya dihabiskan ya, Naak....
Beruntung sekali dedek Sidiq bisa main dan melihat sawah.. Anak2 jaman skrg kan anak mall yg gak kenal sawah..ladang.atau kebun.
ReplyDeletedi deket rumahku ada sawah tadinya tapi skr udah dijual jadi rumah
ReplyDeleteHhhmmm... jadi ingat kembali dengan posko KKN tahun lalu. Tiap bangun pagi dan buka pintu posko, langsung dihadapkan dengan pemandangan sawah.
ReplyDeleteSemoga anak sekarang jadi generasi yang lebih menghargai alam ya..
ReplyDelete