Met bobo, kaak... |
Alhamdulillah, sudah hampir dua mingguan ini, Ismail dan Sidiq tidur terpisah dari mamanya. Biasanya, saya dan anak-anak tidur satu ranjang, dan ayahnya tidur di sofa atau di depan teve hehehehe..... Usaha menyapih anak-anak yang besar sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, tapi selalu aja gagal. Awalnya mereka mau tidur berdua, tapi tengah malam mereka bangun dan pindah lagi ke tempat tidur saya. Dua minggu lalu, proses menyapih tempat tidur pun sukses. Walaupun mereka kadang masih kepingin tidur sama mamahnya, kami harus tega seteganya.
Seharusnya memang anak-anak usia 7 tahun sudah dipisah tempat tidurnya dari orangtua, bahkan harus meminta ijin kalau mau masuk ke kamar orangtua. Proses setiap anak, berbeda-beda. Ismail lebih mudah, asal ada teman tidurnya, dia mau saja disapih dari saya. Sidiq lebih sulit, masih lengket terus sama saya. Berikut tips-tipsnya, sehingga akhirnya saya dan suami sukses menyapih tempat tidur mereka dan suami pun bisa tidur di ranjang lagi:
Beri pengertian terus menerus bahwa anak yang sudah besar harus pisah tempat tidur
Ismail lebih mudah diberi pengertian, mungkin karena kelekatannya dengan saya tidak begitu erat. Maklum, dia sudah punya adik di usia setahun dan terbiasa tidur dengan siapa saja (nenek, tante, pernah juga sama pembantu). Walaupun begitu, dia harus ditemani. Beberapa kali dia ditemani tidur oleh ayahnya, sampai kemudian setelah adiknya mau tidur berdua dengannya, mereka kini tidur berdua.
Beri hadiah
Sidiq memang paling suka dikasih hadiah. Dua minggu lalu saya mendapatkan hadiah smartphone dari sebuah lomba blog. Sidiq langsung memintanya. Sebenarnya tidak bagus ya memberikan hape kepada anak-anak, tapi saya tahu hape itu hanya untuk main game dan tidak akan bertahan lama dipegang Sidiq karena sebentar juga bosan. Jadi, saya kasih hape itu dengan syarat dia mau tidur terpisah. Dia pun mau dan janji itu benar-benar ditepati. Hapenya memang hanya untuk main game, itupun sekarang sudah jadi milik saya lagi karena dia sudah bosan hehehe....
Kunci kamar orang tua
Pada hari-hari pertama menyapih, anak-anak akan kembali lagi ke kamar orangtua, entah di tengah malam atau saat terbangun tiba-tiba karena mimpi buruk. Orang tua harus mengunci kamar tidur supaya anak-anak tidak serta merta masuk. Kecuali anak-anak menangis dan minta dibukakan pintu. Bukakan pintu, tapi antar kembali mereka ke tempat tidur mereka dan temani sampai tidur lagi.
Ciptakan tempat tidur yang nyaman
Kalau anak-anak masih belum betah di tempat tidur sendiri, tanya kenapa. Kemarin saya baru tahu kalau Ismail merasa kamarnya panas karena tidak ada kipas angin. Jadi, semalam saya kasih kipas angin. Biasanya memang hanya pakai pembersih udara yang embusan udaranya tidak kencang. Usahakan kamarnya juga tidak banyak nyamuk. Saya tidak pakai obat nyamuk, kecuali kalau nyamuknya sedang ada banyak-banyaknya.
Temani sampai tertidur
Sampai hari ini, mereka masih harus ditemani dulu sampai tertidur di tempat tidur sendiri, baik itu dengan mengobrol, mendongeng, dan lain-lain. Kalau sudah tertidur, baru deh saya ke luar dan meninggalkan mereka berdua.
wahh asiknya berduaan lagii..Nai udah pisah ni boboknya, tinggal alde hihihi
ReplyDeleteTips yang sangat bermanfaat. Cocok nih buat yang baru membina rumah tangga. Bisa dijadikan bahan referensi agar gak keteteran ketika menghadapi persoalan seperti ini.
ReplyDeleteWhat a smart tips Mba, smg lancar terus ya pisah tidurnya biar mereka semakin mandiri ^^
ReplyDeleteTips yang bagus, mak. Terima kasih ya:)
ReplyDeleteSi sulung dulu minta tidur sendiri pas umurnya 6 th, adiknya nih yg sampe 7 th lebih baru bisa pisah itupun pake dirayu sama mainan. Seru ya melatih anak2 :)
ReplyDeleteaku tuh malah dr bayi udh pgn naro anakku di kamar khusus mba..tp suami ini yg ga mau..kasianlah katanya...pdhl aku aja pas msh bayi dulu udh pisah dr ortu...tidur di box terpisah di kamar sebelah..aku pikir, aku aja dulu bisa, knpa anakku ga... -__-..
ReplyDeleteAku dong pisah ranjang sama Mamaku Ketika kuliah, haha. *efek papa sering Dinas, Jadina tidur sama mama
ReplyDeleteHmm, entah gimana nanti anak2ku.
Tfs, Mak
lah...temboknya kok sama dg di tempat saya mak.
ReplyDeletedulu waktu zaidan udah sukses..eh ada Raissa karena saya harus ngeloni dia, jadi nempel lagi deh huhu
ReplyDeleteWah.. Nice tips.. Anak2 saya juga, 7th dan 5th, blm mau pisah tidur dr saya :)
ReplyDeleteMakasi tipanya, ya Mbak. Perlu banget ini, apalagi sya belom pengalaman..
ReplyDeleteitu temboknya kayak tembok rumah saya mba, banyak coretannya hehehe...
ReplyDeletejadi los pokus deh :)
Fokus ke tembok
ReplyDelete