Sayangi jantung, sayangi anak |
Takdir kematian memang rahasia Allah.
Hanya Allah yang tahu kapan seorang manusia meninggal dunia dan disebabkan oleh
apa. Penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di
Indonesia, yang bisa dicegah sejak dini. Orang yang terlihat sehat di luar,
belum tentu sehat di dalam. Saya melihat sendiri bagaimana perawakan tetangga
saya itu, sebelum meninggal. Tubuhnya tinggi besar, jalannya tegap, suaranya
lantang, dan dia terlihat sangat sehat. Berdasarkan ciri-cirinya, Anda pasti
mengira tetangga saya itu seorang laki-laki. Yang benar, dia seorang ibu rumah
tangga yang memiliki tiga anak yang masih membutuhkan bimbingan seorang ibu.
Maka dari itu, ketika kabar kematiannya tersebar, saya termasuk salah seorang
tetangganya yang terkejut bukan main. Tak ada sakit, tak ada kecelakaan, kok
tahu-tahu meninggal?
Diagnosa dokter menyebutkan bahwa
ibu itu terkena serangan jantung. Tiba-tiba saja nyawanya berhenti, ketika dia
sedang tidur-tiduran di lantai sambil menonton televisi. Kini, suaminya seorang
diri mengasuh ketiga anak mereka. Saya sering bertemu suaminya saat sedang
berbelanja sayur mayur di tukang sayur. Kasihan juga, anak masih kecil-kecil
sudah ditinggal ibunya. Saya jadi ingat kematian seorang aktor dan anggota DPR
ternama, Adjie Massaid, yang juga dikarenakan oleh serangan penyakit jantung.
Penyakit jantung adalah the silence death.
Pencabut nyawa yang tidak dapat diprediksi datangnya. Walaupun sesungguhnya
sudah ada tanda bila seseorang menderita penyakit jantung, yaitu mengalami rasa
sakit di dada yang terasa membakar dan berlangsung sekitar 10 menit serta dapat
menjalar ke punggung, bahu, rahang, dan lengan. Penderita juga merasa cemas
berlebihan, berkeringat dingin, lemas, bahkan pingsan.
Seseorang akan disebut menderita
penyakit jantung koroner bila jantung tidak berfungsi karena otot jantung
mengalami kerusakan akibat kekurangan pasokan oksigen, yang disebabkan oleh
adanya plak pada lapisan pembuluh darah koroner. Plak adalah penumpukan
substansi lemak yang mengeras. Lemak ini berasal dari makanan yang mengandung
kolesterol tinggi, sebut saja gorengan, makanan bersantan, daging merah, daging
jeroan, dan lain-lain. Gaya hidup masyarakat modern saat ini terbiasa
mengonsumsi makanan yang tinggi kolesterol, sebut saja Junk Food (Ayam Goreng Kentucky, Pizza, Humburger), daging-dagingan
sampai jeroannya, ditambah dengan santan yang kental. Semua makanan itu dapat menyebabkan plak pada
jantung, yang akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan darah tak dapat mengalir
ke jantung dan otak, sehingga terjadilah serangan jantung, stroke, dan kematian
mendadak.
Kalau kita menonton adegan-adegan
di sinetron (cieeh… nonton sinetron juga, Mak?), sering sekali ada adegan
seseorang meninggal gara-gara serangan jantung, setelah mendengar berita
mengejutkan. Kenyataannya memang serangan jantung itu dapat terjadi bila
melakukan aktivitas fisik yang berlebih sehingga kecapaian, stress, dan marah
yang tak terkontrol. Jadi, kalau kita sudah memiliki tanda-tanda penyakit
jantung (naudzubillahimindzalik), ya
jangan sampai kecapaian, stress, dan marah berlebihan karena bisa terkena
serangan jantung. Dari situ saya jadi mengerti mengapa Almarhum Adjie Massaid
meninggal usai berolahraga. Mestinya kan olahraga membuat badan sehat, eh tapi
kok malah meninggal? Olahraga memang baik untuk kesehatan, kecuali untuk
penderita penyakit jantung. Boleh berolahraga, asal jangan kecapaian. Olahraga
ringan saja.
Tidak ada penyakit yang tidak ada
obatnya. Insya Allah, penyakit jantung pun ada obatnya. Tetap saja, mencegah
lebih baik daripada mengobati. Cegah penyakit jantung sejak dini dengan
mengonsumsi makanan-makanan yang tidak mengandung kolesterol. Memang sih, lebih
baik makanan itu tidak digoreng, tapi direbus. Juga lebih banyak mengonsumsi
sayuran dan buah-buahan. Makanan gorengan memang enak, tapi sebaiknya tidak
keseringan. Uhuuuy… ini sih nyindir diri sendiri yang masih suka makan
gorengan. Batasi juga konsumsi makanan yang dapat menyebabkan hipertensi,
diabetes, dan obesitas, karena penyakit-penyakit tersebut juga dapat memicu
penyakit jantung. Sering kontrol ke dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan
kita.
Selain menjaga kesehatan fisik
dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol dan berolahraga,
kita juga harus menjaga kesehatan batin. Lho, batin? Iya, karena serangan
jantung juga dipicu oleh kondisi batin yang tidak sehat. Sering marah-marah,
stress, sedih, apalagi depresi bisa memicu serangan jantung. Saya jadi menunjuk
hidung sendiri. Menulis ini membuat saya ikut belajar mengontrol diri, karena
memang hal-hal tersebut itu tidak baik untuk kesehatan batin. Banyak orang yang
sakit bukan karena kurang makan, tinggal di rumah gubuk, kemiskinan, dan
kekurangan, tapi justru mereka itu orang-orang kaya yang berkecukupan. Aneh,
bukan, orang kaya seharusnya hidup senang dan sehat, tapi malah gampang sakit.
Barangkali karena batinnya juga sakit, yang kemudian memicu penyakit fisik,
salah satunya penyakit jantung ini.
Lalu, bagaimana jika kita sudah
terindikasi terkena penyakit jantung? Ada dua cara, yaitu dengan terapi
pengobatan, dalam hal ini Terapi Jantung, menggunakan obat-obatan tertentu. Dan
yang kedua dengan tindakan intervensi, yaitu dengan pemasangan Stent, Ring,
atau Operasi Bedah. Untuk Terapi Jantung, bisa mendatangi Klinik Terapi Jantung. Pemasangan Ring/ Cincin jantung untuk menahan pembuluh darah agar
tidak menyempit memakan biaya ratusan juta rupiah. Untungnya, sekarang ada
Terapi Ozon yang menggunakan zat alami Ozon untuk diaplikasikan langsung pada
darah pasien. Ozon tersebut dihasilkan oleh sebuah mesin dengan tekhnologi Rusia,
yang membantu memperlancar aliran darah, mengencerkan darah, memecah lemak yang
menyebabkan penyumbatan, dan sebagai antioksidan agar darah selalu bersih.
Dengan demikian, darah dapat dialirkan ke jantung tanpa hambatan.
Tanda sayang kepada keluarga,
salah satunya adalah dengan menjaga kesehatan, agar kita bisa terus mendampingi
anak-anak hingga tumbuh besar dan mandiri. Orangtua adalah penopang hidup
anak-anak. Jangan sampai orangtua sakit dan tak berdaya ketika anak-anak masih
kecil dan membutuhkan bantuan orangtua. Cegah penyakit jantung sejak dini,
tanda sayang kepada keluarga.
nikmat sehat paling utama ya mbak. Dengan mencegah lebih baik
ReplyDeleteNgeri juga ya Mba.... duh jadi inget gaya makanku yg sangat tidak sehat :(
ReplyDeleteJadi penasaran sama terapi jantung
ReplyDeleteMengerikan sekali, ya, penyakit yang satu ini. Wah, ternyata Mak hobi nonton sinetron juga, ya :)
ReplyDeleteBetul banget ya, sering org bilang penyakit jantung itu masuk kelompok penyakitnya orang kaya. Sebenarnya itu akibat gaya hidup yg tdk sehat, terutama dari pola makan ya...
ReplyDeleteHarus mensyukuri nikmat sehat dengan selalu bergaya hidup sehat ya maak. Ternyata bisa juga dipicu dari psikis ya mak, kalo gitu harus jauh2 dari stres nih
ReplyDeleteiya mbak. skrg ini kayaknya penyakit jantung tuh sudah melanda anak muda. teman saya menjanda di usia 31 karena sang suami meninggal setelah sakit jantung. walau maut itu rahasia Alloh ya, tapi manusia juga diwajibkan menjaga dirinya sebaik-baiknya.
ReplyDelete