Saturday, 13 December 2014

Nikmatnya Melahirkan Putra Kedua



Melahirkan secara alami memang sungguh nikmat! Ini adalah cerita kelahiran putra keduaku yang proses kelahirannya hanya berlangsung selama 30 menit.


HPL-nya 6 Januari 2009, tapi keluarga besar sudah ribut bertanya-tanya, “kapan melahirkan? Kapan melahirkan? Awas, kalau lama di dalam perut, nanti bayinya jadi keterbelakangan mental.” Naudzubillahimindzalik… Untunglah, bidanku mendukung. Dia bilang, “sabar saja menunggu kelahiran bayinya, toh HPL-nya juga seminggu lagi. Banyak ngepel dan nyuci jongkok saja.” Aku menuruti perintahnya.

Jam 9 malam, tanggal 30 Desember 2008, aku sudah merasakan kontraksi setiap lima belas menit sekali. Perut mengeras dan sedikit sakit. Muncul, hilang, muncul, hilang. Begitu terus semalaman. Aku masih bisa tidur, walau kontraksi mulai sering muncul. Dini hari, aku bangun untuk salat malam, kembali memohon diberikan kemudahan dalam melahirkan. Kontraksi terjadi lagi saat aku sedang salat, sampai tidak kuat berdiri. Apakah sudah waktunya melahirkan? Tapi kontraksinya hilang lagi, sehingga aku beraktivitas seperti biasa. Pagi hari, tumben-tumbenan aku mandi pagi-pagi dan perut terasa mulas. Kupikir mulas karena rutinitas pagi, buang air besar. Ternyata aku diare. 

Ketika sedang menyantap pisang goreng buatan adik, aku kembali mulas. Kali ini tidak berhenti-berhenti, kuat, dan sakit. Aku tidak bisa duduk lagi. Mondar-mandir ke sana kemari, gelisah. Sepertinya ini waktunya! Aku akan melahirkan! Aku pun menyuruh adikku untuk mengantar ke Bidan.  Oh ya, selama aku tinggal di rumah orangtuaku, suamiku tetap tinggal di rumah kami. Jadi, suamiku  belum tahu kalau aku akan melahirkan. Aku masih sempat meneleponnya, eh dia malah berpikir kalau bayinya hanya main-main seperti sebelumnya. Bukannya ke rumah orangtuaku, dia tetap berangkat ke kantor.

Aku diantar adikku ke rumah Bidan. Sepanjang jalan, perutku tak mau berhenti berkontraksi. Untunglah aku sudah mandi dan buang air besar. Bidan memeriksa pembukaan, “ini sih sebentar lagi keluar. Paling lama setengah jam!” katanya. Hah? Aku dan adikku sama-sama kaget. Ternyata benar, aku mau melahirkan! Rasanya begitu cepat. Aku nyaris tak merasakan kontraksi yang berarti, tidak sesakit kontraksi karena induksi. Pembukaan sudah lengkap hanya beberapa menit setelah aku berbaring di ranjang persalinan. Setelah dua kali mengejan, bayiku lahir! Subhanallah! Begitu cepat prosesnya dan begitu lembut….

“Bayinya cakep Bu, putih….” Begitu kata Bidan, setelah bayiku keluar. Dia tidak menangis karena menelan air ketuban. Tubuhnya sedikit biru dan harus dikasih oksigen dulu. Rupanya dia sungsang, bokongnya keluar lebih dulu. Syukurlah, bisa lahir normal meski harus dengan sedikit perjuangan. Putra keduaku jarang menangis sampai aku mengira ada kelainan pada pendengarannya. Dia tidak rewel dan sangat tenang. Saat dimandikan pun tidak menangis. Bukan tidak sehat, karena kenyataannya sekarang dia sangat sehat. Tulangnya kuat dan jarang sakit.  

Ahmad Sidiq Aghniya
Alhamdulillah, itulah persalinan ternikmat yang pernah kurasakan jika dibandingkan dengan persalinan anak pertama dan ketiga. Tentu saja, tidak semua proses kelahiran bisa semudah itu. Aku tidak tahu apa resepnya. Kata Bidan, karena jarak kelahiran anak pertama dan kedua hanya setahun, jadi jalan lahirnya masih lebar. Banyak berdoa, salat hajat, dan tahajud menjelang melahirkan, insya Allah juga membantu. Konon, ngepel dan nyuci jongkok pun bisa mempercepat kontraksi. Masing-masing ibu mempunyai ujiannya sendiri. Yang penting bayi dan ibunya sehat dan selamat. 

















11 comments:

  1. Alhamdulillah banget ya bisa lahiran cepet. Ngrasain sakitnya sebentar :D

    ReplyDelete
  2. Alhamduliiah kalo sakitnya sebentar , btw nama anak kita mirip anakku firaz ashshidiq panggilannya shidiq

    ReplyDelete
  3. alhamdulillah ya mbk,sehat semua...doain saya ya mbk^^

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah ya mak, ih bayinya lucu banget pengen tium tium :)

    ReplyDelete
  5. Jaraknya setahun pas ya Mba? luar biasa.. :) doakan ya semoga nanti saya juga bisa lancar lahirannya seperti Mba Leyla

    ReplyDelete
  6. sukses buat GAnya mak.. saya juga mau ikutan hehehe

    ReplyDelete
  7. alhamdulillah begitu mudahnya ya mak :)

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah bisa lahir dengan selamat dan sehat :)

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^