Melahirkan
secara alami memang sungguh nikmat! Ini adalah cerita kelahiran putra keduaku
yang proses kelahirannya hanya berlangsung selama 30 menit.
HPL-nya
6 Januari 2009, tapi keluarga besar sudah ribut bertanya-tanya, “kapan
melahirkan? Kapan melahirkan? Awas, kalau lama di dalam perut, nanti bayinya
jadi keterbelakangan mental.” Naudzubillahimindzalik… Untunglah, bidanku
mendukung. Dia bilang, “sabar saja menunggu kelahiran bayinya, toh HPL-nya juga
seminggu lagi. Banyak ngepel dan nyuci jongkok saja.” Aku menuruti perintahnya.
Jam
9 malam, tanggal 30 Desember 2008,
aku sudah merasakan kontraksi setiap lima belas menit sekali. Perut
mengeras dan sedikit sakit. Muncul, hilang, muncul, hilang. Begitu terus
semalaman. Aku masih bisa
tidur, walau kontraksi mulai sering muncul. Dini hari, aku bangun untuk salat
malam, kembali memohon diberikan kemudahan dalam melahirkan. Kontraksi terjadi
lagi saat aku sedang salat, sampai tidak kuat berdiri. Apakah sudah waktunya
melahirkan? Tapi kontraksinya hilang lagi, sehingga aku beraktivitas seperti
biasa. Pagi hari, tumben-tumbenan aku mandi pagi-pagi dan perut terasa mulas.
Kupikir mulas karena rutinitas pagi, buang air besar. Ternyata aku diare.
Ketika sedang menyantap pisang goreng buatan adik, aku
kembali mulas. Kali ini tidak berhenti-berhenti, kuat, dan sakit. Aku tidak
bisa duduk lagi. Mondar-mandir ke sana kemari, gelisah. Sepertinya ini
waktunya! Aku akan melahirkan! Aku pun menyuruh adikku untuk mengantar ke
Bidan. Oh ya, selama aku tinggal di
rumah orangtuaku, suamiku tetap tinggal di rumah kami. Jadi, suamiku belum tahu kalau aku akan melahirkan. Aku
masih sempat meneleponnya, eh dia malah berpikir kalau bayinya hanya main-main
seperti sebelumnya. Bukannya ke rumah orangtuaku, dia tetap berangkat ke
kantor.
Aku diantar adikku ke rumah Bidan. Sepanjang jalan,
perutku tak mau berhenti berkontraksi. Untunglah aku sudah mandi dan buang air
besar. Bidan memeriksa pembukaan, “ini sih sebentar lagi keluar. Paling lama
setengah jam!” katanya. Hah? Aku dan adikku sama-sama kaget. Ternyata benar,
aku mau melahirkan! Rasanya begitu cepat. Aku nyaris tak merasakan kontraksi
yang berarti, tidak sesakit kontraksi karena induksi. Pembukaan sudah lengkap
hanya beberapa menit setelah aku berbaring di ranjang persalinan. Setelah dua
kali mengejan, bayiku lahir! Subhanallah! Begitu cepat prosesnya dan begitu
lembut….
“Bayinya cakep Bu, putih….” Begitu kata Bidan, setelah
bayiku keluar. Dia tidak menangis karena menelan air ketuban. Tubuhnya sedikit
biru dan harus dikasih oksigen dulu. Rupanya dia sungsang, bokongnya keluar
lebih dulu. Syukurlah, bisa lahir normal meski harus dengan sedikit perjuangan. Putra keduaku
jarang menangis sampai aku mengira ada kelainan pada pendengarannya. Dia tidak
rewel dan sangat tenang. Saat dimandikan pun tidak menangis. Bukan tidak sehat,
karena kenyataannya sekarang dia sangat sehat. Tulangnya kuat dan jarang sakit.
Ahmad Sidiq Aghniya |
Alhamdulillah,
itulah persalinan ternikmat yang pernah kurasakan jika dibandingkan dengan
persalinan anak pertama dan ketiga. Tentu saja, tidak semua proses kelahiran
bisa semudah itu. Aku tidak tahu apa resepnya. Kata Bidan, karena jarak kelahiran anak pertama dan kedua hanya setahun, jadi jalan lahirnya masih lebar. Banyak berdoa, salat hajat, dan tahajud menjelang melahirkan, insya Allah juga membantu. Konon, ngepel dan nyuci jongkok pun bisa mempercepat kontraksi. Masing-masing ibu mempunyai ujiannya sendiri. Yang penting bayi dan ibunya sehat dan selamat.
Alhamdulillah banget ya bisa lahiran cepet. Ngrasain sakitnya sebentar :D
ReplyDeleteAlhamduliiah kalo sakitnya sebentar , btw nama anak kita mirip anakku firaz ashshidiq panggilannya shidiq
ReplyDeletealhamdulillah ya mbk,sehat semua...doain saya ya mbk^^
ReplyDeleteAlhamdulillah dimudahkan ya :)
ReplyDeleteAlhamdulillah ya mak, ih bayinya lucu banget pengen tium tium :)
ReplyDeleteJaraknya setahun pas ya Mba? luar biasa.. :) doakan ya semoga nanti saya juga bisa lancar lahirannya seperti Mba Leyla
ReplyDeleteAnaknya ganteng Mak
ReplyDeletesukses buat GAnya mak.. saya juga mau ikutan hehehe
ReplyDeletefolbek ya makk.... kekekeke
ReplyDeletealhamdulillah begitu mudahnya ya mak :)
ReplyDeleteAlhamdulillah bisa lahir dengan selamat dan sehat :)
ReplyDelete