Beberapa waktu lalu, ada sebuah berita mengenai seorang suami yang membacok istrinya hingga tewas. Saat ditanya apa alasannya, sang suami menjawab: "Dia (istrinya) selalu menolak berhubungan suami istri. Sudah 4 kali saya ajak, nggak mau." Naudzubillahimindzalik... masa' cuma nggak mau berhubungan suami istri saja, suami tega membunuh istrinya?! Beberapa waktu sebelumnya, ada pula seorang suami yang memperkosa seorang gadis yang membonceng motornya. Katanya, keinginan (memperkosa) itu datang begitu saja saat payudara si gadis menyentuh punggungnya. Sang istri yang datang menjenguk di tahanan bertanya, "Apa kamu nggak inget aku (istrimu), Maaaas...."
Didasari oleh kejadian-kejadian di atas (naudzubillahimindzalik, semoga tidak menimpa kita), saya ingin membahas soal kewajiban istri yang baik dalam melayani suaminya di ranjang *uhuk!. Perhatian: bacaan ini hanya untuk pembaca dewasa :D
Rasulullah Saw bersabda, "Jika seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya, lalu sang istri menolak untuk datang, maka malaikat akan melaknatnya sampai pagi." (HR Bukhari-Muslim).
Weeeh... bisa-bisa saya didemo kaum feminis karena sudah mengutip hadist di atas yang berisi larangan seorang istri MENOLAK panggilan suaminya ke ranjang :D Mengapa seorang istri tidak boleh menolak suaminya yang meminta berhubungan suami istri (kecuali saat haid)? Itu terkait dengan perbedaan kebutuhan seksual antara pria dan wanita. Dikutip dari Merdeka.com, Psikiater dari RS Jiwa Dharmawangsa, dr. Agnes Tinneke, SpJK mengatakan, "secara biologis, pria lebih mudah terangsang daripada wanita. Struktur area otak tertentu di hipotalamus yaitu nukleys suprakiasmatikus pada pria lebih besar sehingga menghasilkan testosteron lebih tinggi, sehingga dorongan seksualnya juga lebih tinggi."
Itu berarti, memang sudah dari sananya kalau pria lebih mudah terangsang dan menyukai seks daripada wanita. Salah satu alasan seorang pria menikah adalah untuk mendapatkan seks yang halal. Jadi, jika istrinya menolak berhubungan, bagaimana doong? Pria yang kurang iman, akan melakukan tindakan-tindakan seperti di atas. Bersyukurlah, ibu-ibu, jika suaminya soleh dan ibu-ibu masih suka menolak ajakan suami dengan alasan "capek, sibuk, dan sebagainya," alhamdulillah suaminya masih baik-baik. Ssst.... waspadai sejak dini kalau suami sering dinas, siapa tahu sudah nikah siri dengan wanita lain. Ini bukan omongan tanpa alasan, karena memang sudah sering terjadi kasus seperti itu. Diam-diam suami punya istri lagi. Siapa yang harus disalahkan?
Ya suaminya, dooong! Nggak bisa nahan nafsu! Maunya dilayanin terus! Kita (istri) kan capek, ngurus anak seharian, kerja juga, nggak mood, bla, bla, bla..... Memang susah ya, Bu, jadi istri yang baik. Rasulullah sudah mensabdakan seperti di atas pun, kita masih belum bisa mematuhi dengan baik. Apalagi dari kalangan Islam Liberal mencoba mengutak-atik hukum Allah, salah satunya, para istri boleh menolak ajakan suami bila memang tidak mood, tidak suka, dan sebagainya. Kalau suami memaksa, bisa dimasukkan ke dalam delik aduan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Astaghfirullah!
Rasulullah Saw bersabda, "Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada orang lain, maka aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya. Dan tidaklah seorang istri dapat menunaikan hak Allah Swt terhadapnya, hingga ia menunaikan seluruh hak suaminya. Sampai-sampai jika suaminya meminta dirinya (berhubungan suami istri) sementara ia sedang berada di atas pelana (yang dipasang di atas unta/ kuda), maka ia harus memberikannya (tidak boleh menolak)." (HR. Ahmad).
Nggak adil, ah, nggak adiiiilll..... Masa' hak suami aja yang diperhatiin? Gimana kalau istri benar-benar sedang sakit dan capek, nggak punya kekuatan untuk berhubungan suami istri?
Tenang saja ibu-ibu, sesungguhnya ajaran Islam itu seimbang. Bila Rasulullah Saw menyuruh para wanita untuk menjadi istri yang baik, maka beliau juga menyuruh para suami untuk menjadi suami yang baik. Dan perintah berbuat baik kepada istri ini tidak main-main, diatur dalam Al Quran.
"Bergaullah kalian dengan para istri dengan cara yang patut (baik). Bila kalian tidak menyukai mereka, maka bersabarlah karena mungkin kalian tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikannya kebaikan yang banyak." (QS: An-Nisa: 91).
Lalu, Rasulullah Saw bersabda, "Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada istrinya." (HR. Ath-Thirmidzi)
Suami yang baik, tentu tidak akan memaksakan keinginannya bila dilihatnya sang istri sedang tidak mampu menunaikan tugasnya. Bila istrinya capek atau sakit, suami yang baik akan merawat sang istri, membawa ke dokter, memijati tubuhnya hingga kondisi fisik istri pun kembali sehat. Baru deh setelah itu, istri bisa menunaikan kewajibannya. Nah, gitu doong... Bukankah suami yang baik itu untuk istri yang baik? Begitu juga sebaliknya.
Sungguh indah aturan Allah dan Rasul-Nya terhadap keberhasilan rumah tangga. Insya Allah, jika suami istri memahami hak dan kewajibannya masing-masing, rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah pun bukan suatu keniscayaan. Mari menjadi istri yang baik untuk mendampingi suami yang baik :-)
deuuu tulisan mba leyla ini bagus2 deh.....santai tapi mak jleb:)
ReplyDeleteAllah SWT sudah mengatur sebaik2 kebutuhan manusia ya mak... termasuk kebutuhan suami istri
ReplyDeleteistri harus nurut suami, suami juga tau kapan istri capek ya mbak :)
ReplyDeletedulu, sebelum nikah, saya pernah mempertanyakan hal seperti ini...
ReplyDeletealhamdulillah, setelah banyak membaca, paham kalau suami dan istri masing2 punya kewajiban dan haknya masing2 :)
Islam memang mengatur dengan seimbang. Suami dan istri sama-sama punya hak dan kewajiban sehingga tidak ada yang merasa terberatkan...
ReplyDeleteaku bingung klo istri udah menopause itu mengantisipasinya gimana, bun? katanya laki-laki malah matangnya di usia 40an. Beda rentang waktu berarti ya.
ReplyDeleteSuami baik bakalan berjodoh dengan istri yang baik....klop dech...
ReplyDeleteSelamat berlomba...smoga menjadi yg terbaik
Terimakasih ilmunya, bacaan yang menyegarkan dan memberi spirit ...
ReplyDeletewaaahhh inspiratif banget mba...mudah - mudahan sukses ya GA nya...jiper ini mah heheheh
ReplyDeletePernah baca deh haditsnya .... yang menyatakan bahwa suami juga dituntut memuaskan istrinya (di ranjang) :)
ReplyDeletesy laki2 beristri... namun istri hanya ingin berhubungan pada siang hari.. malam hari pasti menolak.. ok dalam hal ini sy bisa maklumi.. behubunga bisa di lakukan pada hari libur... namun jika di hari libur pun istri menolak dengan alasan ketika berhubungan tidak tahan geli...apa yg harus y lakukan? ketika di paksakan berhubungan pun tidak sampai puncak karna istri tidak dpt menahan geli... mohon masukannya..
ReplyDeletePojorr istriku ora gelem dikeloni......aku kudu piye ik...?
ReplyDeleteCuit cuittt mama Ella TOP BGT euy....
ReplyDeletespeechless deh mbak. resiko jadi suami-istri itu ya begitu deh. mau nggak mau, mood nggak mood, suka nggak suka.
ReplyDeleteYahh lega rasay stlh mengetahui sama2 memiliki haknya masing2, saya suka dihantui perasaan bersalah.Trims yaa mba Leyla untuk pengetahuannya
ReplyDeleteYahh lega rasay stlh mengetahui sama2 memiliki haknya masing2, saya suka dihantui perasaan bersalah.Trims yaa mba Leyla untuk pengetahuannya
ReplyDeleteSungguh bermanfaat ilmu ini..terima kasih
ReplyDeletePerkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyDeleteJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)