Siap honeymoon ke Bali.... :-) |
Alhamdulillah, kemarin tanggal
16-18 Agustus, saya jalan-jalan ke Bali bersama suami dan si bungsu.
Jalan-jalan ini disponsori oleh Zombigaret, karena saya berhasil memenangkan lomba blog bertema “Rokok mengubahmu
menjadi Zombi.” Saya gak menyangka bisa menjadi pemenang pertama dan
mendapatkan hadiah liburan gratis ke Bali selama 3 hari 2 malam. Ini bisa
dibilang sebagai, “mimpi yang menjadi nyata.” Tempat liburan favorit memang
bukan hanya Bali, tapi banyak orang yang ingin ke Bali. Barangkali saya salah
satunya.
Saya tahu tentang Bali dari
cerita teman-teman, di akhir masa kuliah. Kira-kira 10 tahun lalu, hehehe….
Saat itu, teman-teman berencana berlibur ke Bali dengan membayar sekian ratus
ribu. Entahlah berapa jumlah persisnya, yang pasti saya gak ikut karena
“mahal.” Tapi, saya mulai memikirkan kemungkinan, apakah kelak saya juga bisa
melihat Bali? Seringkali, sebuah keinginan terwujud bukan hanya karena kita
sering meminta kepada Allah, tapi bisa jadi walau kita hanya sekadar membatin,
keinginan itu kelak akan terwujud. Sudah beberapa kali saya mengalami kejadian
seperti ini. Memang gak secepat jinnya Aladin ya, hitungan tahun mungkin baru
terwujud. Intinya, jalan-jalan ke Bali ini pernah terlintas di benak saya, tapi
entah bagaimana caranya, Allah sebaik-baik pengatur rencana.
Rupanya, Allah menakdirkan saya
bisa jalan-jalan ke Bali dari hasil menulis! Yeaaay! Itu sekaligus mematahkan
anggapan saya bahwa menulis tidak bisa membuat saya keliling dunia. Sejujurnya,
setelah puluhan tahun menulis, baru kali ini saya mendapatkan berkah
jalan-jalan ke luar Pulau Jawa. Mudah-mudahan kelak saya juga bisa jalan-jalan
keliling dunia. Aaamiiin….
Bismillah... |
Pertama Kali Naik Pesawat
Ada beberapa pilihan tanggal
keberangkatan yang bisa saya pilih, dari sejak bulan puasa, dan akhirnya jatuh
pada tanggal 16-18 Agustus. Sebelum tanggal itu, pesawat dan hotel sudah full booked, karena bertepatan dengan
libur lebaran dan sekolah. Tadinya saya mau mengajak semua anak (Ismail, Sidiq,
dan Salim), tapi harus tambah biaya pesawat kurang lebih Rp 3 jutaan. Berhubung
kebutuhan sedang banyak-banyaknya (lebaran dan masuk sekolah baru), terpaksa
deh Kakak dan Dede gak bisa ikut dulu. Maaf, yaaa, hiksss…..
Awalnya, saya minta si bibi yang
kerja setengah hari di rumah saya, untuk menjaga anak-anak. Cukup dua malam
menginap di rumah saya. Oke, dia setuju. Eh, ternyata menjelang hari
keberangkatan, dia gak bisa karena dilarang suaminya. Padahal, rumahnya dengan
rumah saya gak begitu jauh, masih satu desa. Ya sudah, saya gak bisa memaksa
karena dia memang hanya bekerja setengah hari. Alternatif lain ya meminta
tolong adik saya, alias tantenya anak-anak. Dia mau menjemput anak-anak hari
Sabtu pagi, karena pesawat berangkat hari Sabtu siang (jam 12.30 WIB). Saya gak
pamitan juga sama anak-anak. Kalau pamitan nanti minta ikut, hehehe….. Ada
bagusnya juga sih, saya lebih merasa aman karena anak-anak dititipkan ke adik
dan ayah saya. Mereka udah sering jadi tempat penitipan anak-anak saya :D
Sabtu, 16 Agustus, saya, suami,
dan Salim (penumpang infant (dipangku) dengan tambahan biaya sekitar Rp 200
ribuan tapi ini juga ditanggung Zombigaret lho), berangkat dari rumah jam 7
pagi! Wuii! Pagi banget, ya? Soalnya suami saya ini prinsipnya “lebih baik
datang lebih cepat daripada ditinggal pesawat.” Mulanya kami naik kereta,
sempat deg-degan karena ada gangguan akibat banjir. Tiba di pool Damri-Pasar
Minggu jam 8.30 pagi. Damrinya ngetem dulu, untunglah kita gak dikejar waktu.
Damri ini adalah Bus Bandara yang levelnya Eksekutif, karena ber-AC dan nyaman. Tarifnya juga aseek.. per orang Rp 30 ribu, hehehe....
Bus DAMRI |
Sampai di Bandara Soekarno Hatta jam 10 pas.
Masih jauh doong ke waktu keberangkatan? Iya, memang, makanya kita makan siang
dulu di foodcourt samping Bandara. Harganya sama deh dengan di mall-mall, tapi
porsinya kecil, hiks… rasanya perut masih lapar. Setelah chek in, kita masuk ke
Bandara dan menghabiskan waktu menunggu dengan foto-foto. Tiketnya kan
diberikan oleh Zombigaret secara online, jadi bukti tiketnya tinggal diprint
dan ditunjukkan kepada petugas tiket. Bayar pajak Bandara per orang Rp 40 ribu.
Makan siang dulu di Bandara |
Ada tempat main anak-anak di Bandara Soekarno Hatta |
Salim seneng banget main di sini! |
Nunggu giliran naik pesawat :-) |
Saya sempat kenalan dengan calon
penumpang lain yang sama-sama mau ke Denpasar dan berbincang-bincang cukup
banyak. Ibu itu hanya sendirian ke Denpasar, baru pertama kali juga. Beliau
agak canggung karena pergi sendirian. Saya juga pasti begitu deh kalau pergi sendiri
ke tempat baru dan jauh, gak ditemani suami. Mungkin bakal nyasar-nyasar hehe….
Pesawat agak terlambat beberapa belas menit, Salim juga sudah mulai rewel
karena mau bobo. Jam 1 siang, kami baru naik ke pesawat.
Selfie dulu bertiga :D |
Rasanya gimana? Ini pengalaman
pertama saya naik pesawat. Wow! Melihat pesawatnya saja sudah norak, hahaha….
Saya sempatkan minta difoto dulu sama suami. Awalnya, doi gak mau, karena malu,
kelihatan banget istrinya baru pertama kali naik pesawat. Tapi saya paksa, ini
momen yang pertama kali, harus diabadikan. Cuek aja, walaupun penumpang lain
memperhatikan saya. Cuman saya yang foto-foto di depan pesawat, ihihihi…..
Salim gak sabar mau naik pesawat |
Foto dulu sebelum naik pesawat |
Masuk ke pesawat, langsung
disambut dengan pramugari-pramugari Lion Air yang cantik-cantik. Suami mencari
nomor tempat duduk yang tertera di tiket, sayang gak dapat yang dekat jendela.
Jadi, pada penerbangan pertama ini, gak bisa memfoto awan-awan dari dalam
pesawat. Jiyaaaah…. Norak lagi deh, ah. Di sebelah saya, duduk seorang abg
dengan celana pendek (hotpants), dan sepertinya busana mini sudah tren di
pesawat soalnya sebagian besar penumpang perempuan itu busananya mini-mini,
kecuali bule Arab yang bercadar. Di belakang saya, duduk bule Arab, rombongan
besar. Rata-rata perempuannya bercadar. Rupanya bule-bule Arab itu suka
berlibur ke Bali juga, dan mereka datang berombongan.
Setelah pramugari menjelaskan
tentang peraturan-peraturan di dalam pesawat, pesawat pun mulai lepas landas.
Deg-degan juga rasanya, seperti terbang melayang. Ya iyalaaaah… apalagi
pesawatnya sempat miring-miring. Setelah itu sih berasa seperti naik kereta
api, karena suaranya berisik. Salim sudah tidur, jadi gak rewel. Saya mau tidur
juga, tapi kok berasa sayang ya, belum tau kapan lagi naik pesawatnya. Suami
asyik main game, karena gadget gak boleh dinyalain sinyal teleponnya. Saya
sibuk merancang tulisan aja deh buat di blog. Di mana merancangnya? Ya, di otak
saya dulu.
Eh, ternyata di dalam pesawat
juga dijual makanan dan minuman ringan lho, oleh pramugari Lion Air. Semua
harganya sama, Rp 10 ribu. Tentu saja lebih mahal daripada harga pasaran, tapi
daripada kelaparan kan? Kalo saya, berhubung perjalanannya cuman 1,5 jam, jadi
tahan aja dulu lapernya. Lagian kan udah makan siang juga di Bandara. Ini uang
saku mesti diirit-irit, karena pake uang sendiri, haghaghag…. Akhirnya, 1,5 jam
kemudian, saya melihat pesawat mulai mendekati Bandara Ngurah Rai-Bali. Di
bawah pesawat, terbentang pantai yang luas, karena bandaranya memang di pinggir
pantai. Membayangkan bila saja pesawatnya jatuh ke laut, pasrah saja deh. Pesawat
pun mendarat dengan selamat. Alhamdulillah, kengerian tak beralasan pun hilang.
Turun dari pesawat, saya sempetin foto-foto lagi. Welcome, Bandara Ngurah
Rai-Bali. Ketakjuban saya masih belum berhenti. Gak sangka saya bisa
menjejakkan kaki di Pulau Dewata ini. Gratis, pula! Terima kasih, Zombigaret.
Nantikan cerita selanjutnya di postingan berikutnya yaaah…..
Alhamdulillah, sampai di Bandara Ngurah Rai, Denpasar-Bali |
Si Ayah juga gak mau ketinggalan difoto |
Buat teman-teman yang ingin
liburan gratis ke Bali dengan cara saya, ayo semangat menulis dan mengikuti lomba,
yang penting isi tulisannya bermanfaat. Jangan malas, apalagi gengsi. Walaupun
gratis, tetap saja kita mendapatkannya dengan usaha, bukan?
Weits..keren Mak... saya juga baru sekali ke Bali, itu jg pemicunya gara2 dpt voucher hotel gratis, hehehe.... Gak kapok, kan naik peswat..?hehehe...
ReplyDeleteWih, pertama kali naik pesawat, dapat gratisan pula. Pasti sangat berkesan.
ReplyDeleteWowww...inspiratif mbak Ela. Nice mbak.
ReplyDeleteSenang sekali membacanya, semoga segera berlanjut dengan trip-trip berikutnya Mbak :)
ReplyDeleteAlhamdulillah ya Mbak... saya juga pengen euy menang liburan dari lomba hihihi!
ReplyDeleteBagi-bagi infonya kalau ada lagi ya Maak...:)
ReplyDeletemba leyla kereeeen deh.
ReplyDeletebarakallah....moga kian semangat menulisnya
wahhh....berkah menang lomba ya mbak, bisa jalan-jalan ke Bali. sayang gak bisa ketemuan pas tanggal itu......
ReplyDeleteAsik yaaa yg honeymoon lagi :)
ReplyDeletealhamdlillah,duh pingin juga dapet hadiah jln2 gratis dari lomba nulis hehe
ReplyDeleteMaaak, aku ikut happyyy banget baca liputan ini looh, keren, keren, kereeen
ReplyDeleteselamat yahhh, rejeki memang ga ke mana.
ReplyDeletesalam kenal ^_^