Anak-anakku, bermimpilah setingginya dan bersiaplah dengan semua
kejutan yang telah disiapkan Tuhan untukmu.
Ketahuilah bahwa mamamu ini
seorang pemimpi kelas berat. Terlalu banyak mimpi, sampai harus ditulis satu
demi satu. Nyaris semua mimpi telah terwujud dalam buku-buku Mama. Ya,
buku-buku yang Mama tulis sejak berusia belasan itulah yang menampung sebagian
dari mimpi Mama. Mengapa hanya sebagian? Sebab, masih banyak mimpi yang belum
terwujud. Dan pada setiap pertambahan umur Mama, bertambah pula mimpi Mama.
Mimpi-mimpi itu
telah menambah semangat hidup Mama, karena Mama ingin melihat semuanya
terwujud. Walaupun tak terwujud di dunia nyata, tapi pasti terwujud dalam
bentuk buku-buku yang Mama tulis. Banyak orang yang bertanya, “kapan Mama
berhenti menulis buku?” Mama tak yakin bisa berhenti, sebab semua mimpi ini
terus mendesak untuk diwujudkan. Mengapa Mama harus berhenti jika mimpi-mimpi
itulah yang membuat Mama yakin akan tujuan hidup Mama.
Di antara mimpi
Mama adalah memiliki suami seperti keluarga kecil bahagia, seorang suami yang
baik dan bertanggungjawab, serta anak-anak yang sehat dan pintar. Mimpi itu juga
telah terwujud, sejak Mama menikah dengan Ayah, nyaris delapan tahun lalu.
Kemudian, lahirlah anak-anak satu demi satu dalam waktu yang tak berjauhan. Bahagia
itu tak bisa didefinisikan dengan kata-kata. Terlalu besar anugerah yang telah
dilimpahkan-Nya. Mama mensyukuri keberadaan kalian: satu raja dan tiga
pangeran.
Sebagaimana
keluarga lain, memiliki rumah adalah suatu keharusan. Rumah yang dapat menjadi
surga, tempat kembali setiap anggota keluarga. Bukan hanya sekadar tempat
menginap, tapi juga muara seluruh kebahagiaan. Rumah itulah yang sedang
diusahakan oleh Mama dan Ayah, sebagai tempat yang nyaman untuk kalian. Rumah
yang akan menjadi tempat kita semua merajut mimpi.
Mimpi punya rumah yang lapang dan nyaman dok. pribadi |
Tentang Mimpi Menjadi Penulis
Penulis?
Profesi apakah itu? Masih banyak orang yang belum mengetahui profesi penulis. Kemarin
ketika ayahmu bercerita dengan bangga kepada rekannya tentang profesi Mama,
rekannya tak menyambut dengan baik. “Penulis?” dia bertanya seakan bingung.
Rupanya, dia belum tahu di dunia ini ada orang-orang yang memilih profesi
penulis sebagai jalan untuk mengaktualisasikan diri. Ah, tak masalah buat Mama
jika mereka belum tahu. Halangan itu jauh
lebih kecil daripada halangan yang pernah Mama alami saat remaja. Kakek
kalian tak suka dengan hobi menulis Mama, sampai-sampai semua buku yang berisi
cerita-cerita Mama, dirobek-robek dan dibuang.
Mama tetap
menulis dan membaca buku, karena Mama senang berada di dalamnya. Lautan
imajinasi yang begitu luas dan bebas. Barangkali kakek kalian khawatir kelak
Mama tak memiliki masa depan yang baik bila memilih profesi penulis. Wajar saja
jika Kakek tak suka. Semua orang tua menginginkan kehidupan yang terbaik bagi
anak-anaknya, tetapi anak-anak memiliki hak untuk memilih kehidupannya. Selama
itu baik dan tak merugikan siapa pun, mengapa tidak? Mama merasa dengan menjadi
penulis, Mama bisa berbagi banyak hal dengan orang lain, sekaligus
membahagiakan diri sendiri.
Mama dan salah satu buku Mama |
Mama dalam salah satu peluncuran buku |
Setelah
bertahun-tahun berjuang menjadi penulis sambil tetap menyelesaikan pendidikan
di bidang Ekonomi, sesuai dengan keinginan Kakek, kini Mama telah yakin dengan
pilihan hidup Mama. Sudah puluhan buku Mama yang diterbitkan, sudah sulit untuk
berpindah ke lain hati. Mama telah berhasil menuliskan nama Mama di depan
sampul buku yang Mama tulis. Hanya saja, masih ada mimpi-mimpi lain yang berlum
terwujud. Mama ingin kelak buku-buku Mama difilmkan dan dibaca banyak orang. Mama
ingin tulisan yang Mama tulis itu bisa sampai ke hati banyak orang. Mama masih
harus berusaha keras untuk itu.
Tentang Mimpi Keliling Dunia
Siapa yang tak
ingin keliling dunia? Mama sudah mengidamkannya sejak masih duduk di bangku
SMP. Ya, di usia belasan. Mula-mula, Mama ingin ke Hongkong. Kenapa Hongkong?
Ya, mungkin karena saat itu sedang tren film Mandarin. Kemudian Mama tahu bahwa
dunia ini begitu luas dan banyak tempat-tempat indah yang disediakan Tuhan
untuk kita jelajahi. Mendatangi tempat-tempat itu akan menambah rasa syukur
kita kepada Tuhan dan menyadarkan bahwa kita hanyalah titik yang sangat kecil
di mata Tuhan.
Berkeliling
dunia juga bisa membantu proses penulisan buku-buku Mama. Imajinasi Mama
semakin berkembang. Mama bisa melihat banyak orang dengan banyak karakter dan
banyak tempat dengan banyak kenangan. Bukankah itu akan memperkaya tulisan
Mama? Bagaimana cara Mama untuk keliling dunia? Barangkali dari menulis pula. Setidaknya,
itulah usaha yang Mama lakukan, kecuali Tuhan memberikan jalan lain yang tidak
disangka-sangka. Kalian tak percaya bahwa menulis bisa membawa kita berkeliling
dunia?
Mama juga belum
mempercayainya, karena hadiah lomba menulis yang Mama dapatkan, baru membawa
Mama ke Bali. Ya, Bali! Pulau terkenal di seluruh dunia itu. Akhirnya, kaki
Mama bisa sampai ke Bali dari hasil menulis. Setidaknya, itulah perjalanan
terjauh yang pernah Mama lakukan dengan pesawat. Mama yakin jika Mama terus
berusaha menggapai mimpi keliling dunia, Mama akan bisa mewujudkannya!
Mimpi naik pesawat pun terwujud |
Tak disangka, akhirnya Mama bisa ke Pantai Kuta, Bali |
Anak-anakku, kelak jika kau sudah besar,
jangan takut untuk bermimpi. Yakinlah Tuhan akan memeluk mimpimu….
-----------------
semoga Tuhan memeluk mimpi2 kita,mari bermimpi hehe
ReplyDeleteAmiiinn...
ReplyDeleteAku pun pemimpi kelas paus mbak ^-^
Amin.. semoga Allah mengabulkan mimpi mimpi kita
ReplyDeleteWow... cihuy banget nih mak. Ini mimpinya gak melulu soal mimpi punya properti yak? Pokoke soal mimpi gitu ya? Mau ikutan aahhhh... hihihi...
ReplyDeletegut lak ya mak..semoga sukses...dengan mimpi-mimpinya....amien...
ReplyDelete