Malam hari mestinya jadi saat
untuk beristirahat ya, Bu. Nyatanya,
malam hari justru saya harus tarik urat leher dan jenggut-jenggut rambut
melihat kelakuan anak-anak. Loncat-loncat di tempat tidur, ngeberantakin seisi
rumah, berantem, nangis, dan sebagainya. Tempat tidur yang udah rapi dan siap
jadi tempat berlabuh, harus berantakan lagi dan bisa beberapa kali dibereskan
sebelum para perusuh kecapean dan benar-benar tertidur.
Contohnya, suatu malam, Sidiq,
anak kedua saya, menaikkan sebuah kursi ke atas tempat tidur. Duh, emaknya udah
narik-narik rambut sendiri saking nyut-nyutannya tuh isi kepala. Udahlah,
biarin aja. Pengen tahu tuh anak maenan apa lagi. Ya, ternyata dia hanya main
naik-naikan aja ke atas kursi. Ismail, si sulung, sudah memejamkan mata tapi
masih lirik-lirik. Salim, si bungsu, ikut-ikutan Sidiq. Mereka bahagia banget,
ketawa-ketawa sambil naik turun kursi.
Begitu saja. Tapi yang begitu saja sudah bikin emaknya stress. Masalahnya,
mereka udah seharian bermain heboh. Si Emak berharap anak-anak sudah cape dan
segera tidur, karena emaknya juga sudah capek. Ternyata susah sekali bikin
mereka tertidur.
Akhirnya, si Mamak pun mengambil
buku dongeng. Ini jurus pertama. Sebenarnya jurus yang ini tak selalu berhasil.
Ada tiga kemungkinan: 1. Anak-anak mendengarkan lalu tertidur. 2. Anak-anak
tidak mendengarkan malah sibuk cerita sendiri. 3. Anak-anak merebut buku
dongengnya dan… ya sudahlah…. Tapi, malam itu, kejadiannya menguntungkan buat
si Mamak. Anak-anak mengikuti pilihan pertama, mendengarkan lalu tertidur.
Kenapa? Karena mamaknya mengarang cerita sendiri!
Mamak cuma bengong lihat ini |
Saya memang sudah bosan membaca
buku dongeng yang itu lagi-itu lagi, jadi saya mengarang cerita sendiri. Memang
harusnya sih buku-buku itu diupdate ya, kan anak-anak juga pasti bosen kalau
denger yang itu lagi.
Sebenarnya saya
bingung mau mengarang cerita apa karena saya tidak bisa mengarang cerita
anak-anak. Lalu, keingetan aja cerita
yang satu itu. Pertama-tama, saya suruh Sidiq mengembalikan kursinya ke luar.
Sidiq menolak. Sudah tentulah. Menurut saya, Sidiq adalah anak yang punya
prinsip dan pendirian (untuk menggantikan label keras kepala :D). Dia akan
berpegang teguh pada prinsipnya yang mau main naik-naikan ke kursi. Jadi, saya
harus memberikan pilihan. Ya, tho?
“Kembalikan kursinya karena Mama
mau nyeritain sesuatu nih. Kalau gak mau, Dede di luar aja deh. Mama kunci
pintunya ya….”
Sidiq pun menuruti perkataan
mamanya walaupun sempat memberikan sanggahan. Ya, daripada dikunciin di luar
tho? Nah, setelah anak-anak berkumpul, baru deh saya mulai mendongeng.
“Ceritanya… ada seekor kancil….”
Binatang kancil ini memang
binatang yang paling terkenal di dunia dongeng, sehingga saya pun ingetnya cuma
saya si kancil, hehehe….
“Dia punya kebun mentimun yang
sudah berbuah banyaaak sekali…..”
Anak-anak mendengarkan saya
sambil sesekali ikut berceloteh. Saya menceritakan tentang si Kancil yang pelit
dan tidak mau membagi timunnya kepada temannya. Akibatnya, dia jadi kehilangan
timun-timunnya.
Si bungsu sudah mulai menutup
mata karena mendengarkan dongeng sambil menyusu, tentu. Emaknya juga ikut
ngantuk, kan. Si sulung pun ikut memejamkan mata karena dia memang sudah
kelihatan mengantuk sebelumnya. Tinggal Sidiq nih yang energinya memang sangat
berlebih. Dia mengucek-ngucek mata, lalu saya pura-pura tertidur. Tak lama,
terdengar suara dengkur halusnya yang menandakan bahwa Sidiq juga sudah tidur.
Horaaaay! Akhirnya, kerusuhan malam itu pun tertangani.
Mau baca bukunya sendiri |
Acara mendongeng ini memang bisa
menjadi salah satu solusi mengatasi kerusuhan sebelum tidur malam, walaupun
tidak selalu berhasil. Seperti tadi malam, saya coba mendongeng lagi dengan
membaca sebuah buku dongeng yang baru dibeli, eh anak-anak tidak tertarik dengan
ceritanya. Menulis cerita untuk anak-anak itu memang sangat-sangat tidak mudah.
Anak-anak adalah pemilih yang baik. Mereka tahu cerita yang menarik dan tidak
menarik. Bahasa sebuah cerita dongeng haruslah sesuai dengan dunia anak-anak.
Jangan berebut, ya! |
Tentu saja sebagian besar cerita
dongeng ditulis oleh orang dewasa. Masalahnya, orang dewasa belum tentu bisa
menyelami dunia anak-anak. Cerita anak-anak sebenarnya tidak perlu terlalu
ruwet dan panjang. Saya pernah membeli buku dongeng yang ceritanya panjaaaang
sekali. Alhasil, anak-anak bukannya tertarik malah disobek-sobek tuh buku
saking lamanya saya membaca. Anak-anak suka dengan buku dongeng yang banyak
gambarnya, tapi sedikit tulisannya. Saya juga lebih sering berimprovisasi,
mendongeng dengan melihat gambarnya, bukan membaca cerita yang tertulis.
Kisah-kisah dongeng pun harus
benar-benar mengandung nilai moral yang baik untuk anak-anak. Jangan sampai anak-anak justru terinspirasi dengan hal-hal negative yang tak sengaja
disampaikan oleh pendongeng.
Yups,, intinya jadi seorang ibu harus multi talent buat anaknya. menyanyi, mendongeng, dan yang pasti jadi teman mereka juga saat bermain. sekedar info nih utk para ibu http://exspresiku.blogspot.com/2014/03/anak-dengan-televisi-di-kamarnya.html
ReplyDeletekalo anak2 saya, mau tidur minta minta dibacakan buku cerita lebih dari satu. Dan yg bikin ribut adalah kakaknya pengen dibacakan dulu buku A, sementara adeknya pengen dibacakan dulu buku cerita B. Akhirnya terjadilah adu mulut dan rebut merebut hehehe...
ReplyDeleteHahaha... anak yang punya prinsip dan pendirian... keren betul "pelabelan"nya Mak...
ReplyDeleteBagus deh. BTW aku takjub lihat foto kehebohan anak2 di atas Mak... Trus itu dindingnya wow... kreatif banget mereka :D
hihi nggak kebayang deh gimana nyut2tannya hehehe...saya pertama kali dongeng waktu ngajar PG mbk hihi,memang sih yang lari sana sini pasti pelan2 ngumpul nggak ngerusuh lagi hehehe
ReplyDeletehahaha..kursi naik kasur.. pengen bobok bareng kursi itu kali :D
ReplyDeletekancil nyuri timun itu dongeng wajib aku kecil dulu mba :)
mendongeng membuat ana-anak fokus ya dengan ceritanya
ReplyDeleteMembayangkan kehebohan dengan 3 jagoan :D
ReplyDeleteOya status itu lho mbak Leyla ... yang ada gambar trus kata2nya cukup menohok itu lho .. ttg kalung apa perhiasan emas dan anak :)
dongeng bikin anak jadi anteng :D
ReplyDeleteSolusi yang tepat banget mak --> mendongengnya
ReplyDeletekebayang gimana serunya 3 jagoan mba leyla hana
ReplyDeleteBunda.. tadi saya liat ke blognya sohibul kontest.. covernya, harus disimpan diatas postingan.
ReplyDeletebenrin lagi bunda.. mumpung masih ada wktu...
Smoga sukses ya GA nya :)
Makasih infonya, Mba Ayunda :-)
Delete