Caleg Perempuan untuk kesejahteraan ibu dan anak dok. pribadi. |
Kasus-kasus moral yang terjadi di Indonesia ini sungguh membuat saya
mengurut dada, prihatin. Sebagai seorang Ibu, saya sangat khawatir dengan masa
depan anak-anak. Penculikan, penganiayaan, pemerkosaan, pornografi, dan lain
sebagainya, mewarnai hidangan berita di televisi. Kasus anak SMP yang didaulat
untuk melakukan hubungan seks dan direkam oleh teman-temannya, membuat saya khawatir
menyekolahkan anak-anak. Belum lagi
kejadian tawuran, pembunuhan mahasiswi oleh mantan pacar, dan lain sebagainya.
Sudah sebegitu parahkah generasi muda kita saat ini?
Saya berharap para wakil rakyat memperhatikan betul-betul kasus dekadensi moral di
kalangan remaja dan anak-anak. Sayangnya, justru mereka itu yang banyak
terlibat kasus amoral. Video porno anggota DPR, perselingkuhan, kekerasan dalam
rumah tangga, dan sebagainya. Bagaimana saya mau mempercayakan masa depan
anak-anak kepada wakil rakyat yang lebih bobrok? Itu baru kasus yang menimpa
anak-anak dan remaja. Orang tua, sebagai pendidik pertama, ternyata justru
menjadi oknum penghancur masa depan anak-anak. Kasus-kasus pemerkosaan yang
dilakukan ayah kandung terhadap anak-anak perempuannya, kasus ibu rumah tangga
yang membunuh anak-anaknya sendiri, kasus ibu tiri yang menyiksa anak tiri dan
membuangnya ke hutan, serta banyak kasus lain yang di luar batas perikemanusiaan.
Perlukah memilih caleg perempuan
untuk menyuarakan kegelisahan saya? Mahkamah Konstitusi sudah menetapkan kuota
tiga puluh persen untuk perempuan yang duduk di parlemen. Sayangnya, kuota itu
tidak pernah terpenuhi karena sedikitnya caleg perempuan yang terpilih. Menurut
saya, keberadaan perempuan di parlemen sangat penting, utamanya berkaitan
dengan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemberdayaan perempuan dan
anak-anak. Seorang perempuan, terlebih seorang ibu, tentu memiliki kemampuan
untuk menangani tugas-tugas itu dengan jiwa keibuan yang dimilikinya.
Keterwakilan caleg perempuan belum memenuhi kuota 30% sumber: @PerempuanCaleg |
Ironisnya, media massa justru
lebih banyak mengangkat berita mengenai caleg-caleg perempuan yang diragukan
kualitas dan kredibilitasnya. Sebut saja Angel Lelga yang tidak cakap menjawab
pertanyaan-pertanyaan Najwa Syihab dalam talkshow Mata Najwa di sebuah televisi
swasta ternama. Atau, kasus caleg perempuan yang tertangkap basah sedang
“ngalap” berkah di sebuah sungai demi agar terpilih dalam Pemilu nanti. Apakah
memang tidak ada caleg perempuan yang bisa diandalkan dalam menyelesaikan
masalah-masalah bangsa?
Tak heran banyak calon pemilih
yang merencanakan untuk golput (tidak memilih) karena menganggap tidak adanya caleg
(terlebih perempuan) yang bisa diandalkan. Belum lagi kasus korupsi yang
membelit anggota legislatif perempuan, sebut saja Angelina Sondakh, mantan
putri Indonesia yang lekat dengan dengan citra diri: Beauty, Brain, Behaviour. Kenyataannya, Anggie pun tak mampu
menolak tuduhan korupsi yang dialamatkan kepadanya. Atau, kasus perpecahan
rumah tangga Vena Melinda yang sangat heboh di infotainment, disebut-sebut
karena kesibukannya sebagai anggota legislatif.
Apakah tidak ada caleg perempuan
berkualitas yang layak dipilih? Caleg perempuan layak pilih menurut saya adalah
yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Memiliki visi dan misi yang jelas, terutama menyangkut pemberdayaan wanita dan anak-anak sehingga bisa dipastikan bahwa keterlibatannya di parlemen kelak akan berpihak pada kepentingan wanita dan anak-anak.
- Memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan visi dan misinya. Kalaupun tidak, telah memiliki aktivitas sosial yang berkaitan dengan visi dan misinya itu.
- Memiliki keluarga yang harmonis dan anak-anak yang baik untuk membuktikan bahwa dia telah berhasil mendidik keluarganya dulu, sebelum berkiprah di masyarakat. Apabila kondisi keluarganya saja tidak baik, bagaimana dia mau mewakili masyarakat?
- Memiliki track record yang baik di masyarakat, sehingga janji-janjinya dapat dipertanggungjawabkan.
- Memiliki wawasan sosial dan politik yang baik.
Untuk meningkatkan kualitas caleg
perempuan, KPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) pimpinan
Linda Gumelar, tahun lalu telah mengadakan pelatihan untuk para caleg perempuan
di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Aceh yang
dihadiri oleh 600 peserta. Di awal tahun
ini juga KPPPA juga telah memberikan
pembekalan kepada 490 caleg perempuan di sembilan provinsi.
Di antara caleg perempuan yang
berkualitas itu, adalah:
Fahira Idris |
Fahira Idris, saya mengenalnya di
jejaring sosial Twitter, sebagai aktivis Anti Miras. Fahira gencar
mengampanyekan Anti Miras, terutama untuk remaja di bawah usia 22 tahun,
didasari oleh keprihatinan betapa mudahnya memperoleh minuman keras di
minimarket-minimarket atau warung-warung kecil. Sudah banyak kematian remaja
akibat miras oplosan, di mana mereka belum memiliki kedewasaan berpikir dan
masih ikut-ikutan dalam bertindak, sehingga tidak semestinya remaja sudah
mengenal miras. Pada pemilu 2014 esok, Fahira Idris mencalonkan diri sebagai
Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari DKI Jakarta dengan nomor urut
11, dan dia bertekad akan mewujudkan Jakarta sebagai Kota Layak Anak.
Sebagaimana kita ketahui, kasus-kasus kekerasan terhadap anak-anak banyak
terjadi di Jakarta. Dengan demikian, misi Fahira patut kita dukung. Apalagi
Jakarta sudah memiliki Perda No. 8 Tahun 2011 Tentang Perlindungan Perempuan
dan Anak dari Tindak Kekerasan. Nah, jika Anda berdomisili di DKI Jakarta, tak
ada salahnya memilih Fahira Idris sebagai Caleg Perempuan berkualitas.
Ibu rumah tangga dikategorikan
sebagai pengangguran karena tidak memiliki penghasilan dalam bentuk materi.
Kasus-kasus pembunuhan anak yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri,
sebagian besar dilatarbelakangi oleh kondisi ekonomi yang kekurangan. Ibu
dihinggapi skizophrenia, gangguan jiwa di mana sang ibu khawatir anak-anaknya
tidak mendapatkan kehidupan yang layak sehingga mereka lebih baik dibunuh.
Tentu saja ini sangat memprihatinkan. Kasus terbaru adalah, balita berusia 2,5
tahun bernama Aisyah, yang ditenggelamkan ke dalam torn air oleh ibunya sendiri
karena ibunya sudah gelap mata akibat dililit hutang. Oleh karena itu, perlu
sekali adanya program pemberdayaan ibu rumah tangga agar tetap kreatif dan
produktif sekalipun hanya di rumah. Jubaidah, caleg perempuan Bangka Belitung
dari Partai Gerindra berjanji akan memberdayakan ibu rumah tangga untuk
meningkatkan ekonomi keluarga mereka. Caleg bernomor urut 5 ini, akan mengajak
ibu rumah tangga agar bisa mandiri sekaligus menekan angka kemiskinan melalui
pelatihan usaha kecil. Jika Anda berdomisili di Bangka Belitung dan tertarik
dengan visi misi caleg perempuan ini, silakan dicoblos.
Banyaknya remaja yang terjebak
dalam kenakalan remaja, kriminalitas, narkoba, dan pergaulan bebas, dikarenakan
kurangnya pendidikan agama dan pengawasan orang tua. Penting kiranya untuk
memperbanyak jam pelajaran agama di sekolah, di rumah, serta mengawasi
pergaulan anak-anak di lingkungannya. Program itulah yang akan dibawa oleh Sofi
Erisa, Caleg PKS dari Pangkalpinang, apabila terpilih menjadi anggota
legislatif. Beliau, yang juga seorang Ustazah di sebuah Taman Pendidikan Al
Quran di Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung, berjanji akan memperjuangkan
pendidikan agama generasi muda di daerah itu. Caleg yang satu ini menambah
deretan caleg perempuan berkualitas di Pemilu 2014 nanti.
Saya yakin masih banyak caleg
perempuan lain di kota Anda. Mereka mungkin tidak popular, tapi memiliki niat
baik dan ketulusan untuk membangun bangsa. Apabila Anda peduli terhadap pemberdayaan dan kesejahteraan perempuan dan anak Indonesia, pilih caleg perempuan!
Sumber referensi:
http://www.antaranews.com/pemilu/berita/424978/fahira-ingin-jadikan-jakarta-kota-layak-anak
http://www.antaranews.com/pemilu/berita/422197/caleg-perempuan-babel-janji-berdayakan-irt
http://www.antaranews.com/pemilu/berita/422424/caleg-perempuan-tpa-janji-perjuangkan-pendidikan-agama
http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/03/25/n2zb8y-pemilu-sukses-kalau-caleg-perempuan-terpilih
http://www.nonstop-online.com/2013/04/anak-mantan-menteri-daftar-caleg-dpd-ri/
saya masih mencari caleg yang pas untuk dipilih :)
ReplyDeleteSama, Mak, saya juga maish cari-cari nih :-)
DeleteSaya juga milih caleg wanita karena terinspirasi oleh Bu Risma Walikota Surabaya yang terbukti memimpin dengan baik kota surabaya. Berharap caleg wanita bisa seperti beliau bahkan lebih baik lagi yang tidak haus dengan menumpuk kekayaan belaka benar2 mengapdi untuk rakyat :-)
ReplyDeleteSemangat para wanita Hebat.
salam kenal di tunggu kunjungan baliknya ke blog ane ya
Betul banget, Mbak. Bu Risma patut diacungkan jempol. Makasih sudah mampir ya :-)
DeleteIya Uni Fahira memang layak.
ReplyDelete