“Yah, isiin
pulsa dong….”
“Nanti ya, lagi
meeting.”
Saya hanya
cemberut menanggapi balasan sms dari suami. Beginilah kalau isi pulsa
bergantung sama suami. Begitu pulsa habis, saya harus menunggunya punya waktu
luang dulu untuk membelikan pulsa. Saya tinggal di perumahan yang letaknya
cukup jauh dari kota. Sehari-hari bekerja sebagai penjaga rumah, alias mengurus
rumah tangga dan mengasuh anak-anak.
Kalau mau beli pulsa, harus naik ojek, kan lumayan ongkosnya bisa buat
nambahin pulsa juga. Jadi setiap pulsa habis, saya harus minta tolong ke suami untuk
mengisikan pulsa. Nah, minggu lalu, suami saya gak bisa cepat-cepat mengisikan
pulsa karena sedang ada rapat di kantornya.
Nulis dan Ngeblog sudah jadi kebutuhan saya |
Padahal, saya
ingin tahu apakah teman-teman penulis jadi ke kantor sebuah penerbit yang
menerbitkan buku-buku kami? Oya, selain sebagai ibu rumah tangga, saya bekerja
dari rumah sebagai penulis buku. Sebentar lagi buku terbaru saya akan terbit
dan saya merencanakan untuk membuat semacam promosi buku bekerja sama dengan
penerbitnya. Rencana promosi itu dilakukan bersama teman-teman penulis lain
yang bukunya juga diterbitkan oleh penerbit itu. Bagian marketing penerbit
meminta kami datang ke kantor mereka yang letaknya sangat jauh dari rumah saya.
Berhubung saya punya tiga anak balita dan tidak punya pengasuh anak, saya minta
diwakilkan oleh teman-teman.Ternyata pada hari H itu (yang bertepatan dengan
pulsa habis), teman-teman gak bisa datang! Ironisnya, saya baru tau kabarnya
pada sore hari!
Pihak penerbit
menelepon saya kenapa kok gak ada yang datang? Waduh! Saya langsung kelabakan.
Inilah akibatnya gak punya pulsa, jadi gak tau kabar terakhir kalau teman-teman
yang berhalangan hadir memberitahu pada hari itu juga melalui inbox FB! Saya
jadi gak enak hati sudah membuat repot pihak penerbit, karena mereka sudah
mempersiapkan kedatangan kami dengan baik. Rencana promosi itupun gagal akibat
ketidakprofesionalan kami, huhuhu…. Ini benar-benar saya jadikan pelajaran.
Jangan sampai hanya gara-gara pulsa, komunikasi yang penting jadi terputus.
Bukan hanya mendapatkan masalah dengan
penerbit buku, ketiadaan pulsa pun membuat saya gak bisa ngeblog! Aktivitas
blogging ini salah satu hobi saya yang lain selain menulis buku. Hobi yang
menghasilkan, tentu saja. Selain bisa curhat tanpa melewati seleksi editor,
saya juga beberapa kali mendapatkan keberuntungan dari ngeblog. Rasanya sepi
sekali kalau sehari gak posting tulisan atau blog walking. Kasihan, blog saya
sampai berdebu.
Menginstall My Telkomsel |
Sampai kemarin
saya mengetahui tentang aplikasi My Telkomsel yang salah satu fungsinya adalah
pengisian pulsa. Akhirnya,
kemarin saya mendownload aplikasi My Telkomsel. Prosesnya cepat dan gratis pula.
Setelah didownload, saya langsung mendapatkan informasi mengenai sisa pulsa,
masa aktif, masa aktif paket internet, dan sisa kuota. Jadi, saya bisa
memprediksikan kapan harus isi ulang lagi supaya nanti suami saya gak terlambat
mengisikan pulsa, eh… buat apa saya minta tolong ke suami lagi ya? Kan
fasilitas My Telkomsel ini juga melayani pengisian pulsa?
Langsung tahu sisa pulsa, masa aktif, dan paket internet |
Di bagian
Fitur, kita diberitahu fasilitas apa saja yang disediakan oleh My Telkomsel,
diantaranya: isi ulang pulsa, transfer pulsa, transfer kuota, multi SIM
control, Flash Gift, dan lain-lain. Sejauh ini sih hanya isi ulang pulsa yang
saya butuhkan. Kemungkinan besok kalau saya mau bagi-bagi pulsa atau kuota,
boleh deh saya gunakan itu, tapi kapan yaa? Hehehe…..
Fitur-fitur di My Telkomsel |
My Telkomsel memberikan banyak kemudahan, misalnya berbagi pulsa, mengirim paket data, cek tagihan kartu Halo, sampai mengisi paket internet di tablet yang tak punya fitur telepon. Terima kasih,
MyTelkomsel, aplikasi cerdas untuk semua kebutuhan.
salah satunya termasuk full sinyal di Siak mbk,sementara yang lain sering hilang ditelan bumi ^^
ReplyDeleteiyya mba, di sini juga cuma Telkomsel yg bisa :-)
Delete