saya dan tiga cowok ganteng |
"Sebaiknya di dalam satu rumah hanya ada satu balita...."
Konon katanya itu kalimat dari kampanye KB (Keluarga Berencana). Tak bisa saya sangkal memang kalau ada tiga balita di dalam satu rumah seperti yang saya alami ini, rumah dijamin tidak lepas dari berantakan, tangisan, dan teriakan. Ibu yang jaga rumah harus siap mental deh.
Beberapa waktu lalu, saya juga pernah mendapatkan pertanyaan dari seorang bapak yang akan mendapatkan anak kedua, saat anak pertama masih bayi. Bagaimana cara mengasuh dua anak balita dengan usia berdekatan? Saya juga bukan ibu yang sempurna. Suami saya pun masih banyak kekurangannya. Tapi, kami berusaha sebaik mungkin mensyukuri kehadiran tiga anak dengan usia berdekatan, yang saya yakin ini adalah anugerah dari Allah Swt.
Memiliki anak adalah impian semua
pasangan suami istri yang menikah. Sering kali kehadiran anak telah melalui
perencaan yang matang, tetapi banyak juga yang di luar rencana. Ketika anak
pertama lahir, saya merencanakan memiliki anak kedua sekitar dua atau tiga
tahun lagi. Untuk itulah, saya menggunakan alat kontrasepsi. Namun, takdir
Tuhan berkata lain. Saya hamil lagi di saat anak pertama baru berusia tiga
bulan. Alat kontrasepsi yang saya gunakan ternyata tidak cocok untuk saya.
Banyak yang bertanya, bagaimana cara saya mengasuh dua anak dengan usia hanya
berselang setahun? Apalagi saya tidak menggunakan pengasuh anak dan tidak
dibantu oleh keluarga. Kini anak-anak sudah berusia 6 dan 5 tahun. Masih repot dong ya? Ketika mereka berusia 5 dan 4 tahun, saya melahirkan lagi anak ketiga. Sekarang usianya 1,2 tahun. Jadi, saya punya satu batita, satu balita, satu anak yang baru lepas dari usia balita :D
Saya bersyukur
dapat melalui masa-masa yang melelahkan itu dengan mudah. Berikut tips-tipsnya:
- Memohon pertolongan kepada Allah Swt agar diberikan bimbingan dan kesabaran dalam mengasuh anak. Namanya manusia kan tidak lepas dari kesalahan, apalagi kalau sedang repot berat. Semoga saya selalu dijaga dari perbuatan tidak menyenangkan terhadap anak-anak.
- Ada kerjasama antara suami dan istri. Tadinya suami saya tidak begitu terampil mengasuh anak, tetapi kemudian dia belajar membantu saya dalam mengasuh anak-anak. Walaupun dia sibuk di kantor, sebelum berangkat ke kantor, dia akan menyempatkan memandikan dan menyuapi anak-anak. Kami berbagi tugas. Suami membantu urusan anak pertama, saya memegang urusan anak kedua. Kalau suami ke kantor, ya keduanya dipegang oleh saya.
- Mengutamakan prioritas. Prioritas saya adalah anak-anak, pekerjaan rumah tangga belakangan. Suami juga dapat mengerti bila rumah masih berantakan saat dia pulang ke rumah, yang penting urusan anak-anak terpegang semua. Suami juga sering membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, misalnya mencuci pakaian, mencuci piring, dan mengepel. Apalagi mencuci pakaian sudah lebih mudah karena ada mesin cuci dan menggunakan detergen yang ampuh, sehingga semua ompol dan bercak makanan di pakaian anak-anak bisa bersih sempurna.
- Susu formula atau ASI? Anak pertama mulai tidak suka menyusu ASI ketika bayi di dalam kandungan membesar, sehingga dia terpaksa diberikan susu formula. Namun, ketika adik bayinya lahir, ASI saya banyak lagi. Sebagian saya peras dan masukkan ke botol susu, lalu diberikan ke anak pertama yang kurang menyusu ASI-nya. Ternyata dia tidak sadar bahwa yang saya berikan itu ASI.
- Selalu memberikan pengertian kepada anak pertama, bahwa dia sudah punya adik. Sebelumnya, si sulung sering tantrum karena saya tak segera memenuhi permintaannya akibat disibukkan oleh urusan adik bayinya. Walaupun dia sudah punya adik bayi, Ibu tetap harus memberikan perhatian kepadanya (jangan sibuk dengan adik bayinya saja). Jadi, saya sering peluk dan cium si sulung. Kalau tidur pun, saya usap-usap rambutnya meskipun dia memeluk selimut dan meminum susu botol, dia tetap merasakan sentuhan tangan saya. Dengan begitu, dia tahu bahwa dia masih diperhatikan dan tantrumnya pun hilang. Sudah bisa mengerti dan sabar menunggu jika meminta sesuatu.
- Ibu yang harus mengasuh beberapa balita dengan umur berdekatan, pastilah capek dan stress. Suami saya sering memberikan hiburan berupa jalan-jalan sekeluarga di akhir pekan.
- Anak-anak adalah anugerah. Sekalipun kehadiran mereka di luar rencana, orang tua tetap harus menerima dengan suka cita dan senang hati. Belum tentu besok dikasih lagi, karena itu rahasia Tuhan. Jangan pernah tunjukkan bahwa kita tak menghendaki kehadiran mereka, karena bayi di dalam kandungan pun tetap dapat merasakannya. Berbahagialah terhadap setiap janin yang dititipkan ke dalam kandungan kita dan nikmati hari-hari menjadi Ibu dengan bahagia.
Anak-anakku, Sayang...
Terimakasih sudah datang ke dalam hidup Mama.
Tanpa kalian, Mama tidak akan menjadi lebih baik daripada dulu
hebat mbaaa....mengasuh mereka bersamaan memang perslu strategi khusus...saya pernah mengalami masa yang sama dan didukung penuh oleh suami, yang buat saya tak ternilai harganya...semoga berkah maaak..
ReplyDeleteAlhamdulillah, waaah.. sama yaak anak-anak kita usianya berdekatan. Suami emang harus ikut memantu :D
Deletewuihh,memang ya mbk let ini hebat benerrrrr....salut saya,udah gitu tambah nulis buku pula *prok prok prok*
ReplyDeletebaarokalloh mbk^^
Ah, biasa aja Tante Hana heboh bener, jadi maluu :D Aamiin...
Deleteaku ngerasain bagaimana sibuk dan tressny anak yg pertama baru 22bln yg kedua msh 4bln yg pertama lg aktif2ny bermain kdng tdk bs max dlm pengawaasan kasihan sebenarny :(
ReplyDeleteBerdoa kepada Allah supaya anak-anak tetap dalam perlindungan-Nya walaupun kita tidak mengawasinya.
DeleteSubhanallah.... ak jg seperti mbak..anakku 2 jaraknya cuma 1th mirip anak pertama n ke2 mbak...
ReplyDeleteSukses mba.. semoga kita sll d beri kesehatan, kesabaran n umur panjang dlm mendidik anak2 kita. Amiin
Subhanallah.... ak jg seperti mbak..anakku 2 jaraknya cuma 1th mirip anak pertama n ke2 mbak...
ReplyDeleteSukses mba.. semoga kita sll d beri kesehatan, kesabaran n umur panjang dlm mendidik anak2 kita. Amiin
Aamiin.. bahagia selalu ya
DeletemasyaALLOH, jarak anak saya jg berdekatan mba,semoga saya juga bisa sabar..sabar..dan sabar lagi..oh yah tantrumnya si sulung dan mulai sabar sabar menunggu jika minta sesuatu mulai kapan mba ada perubahan?
ReplyDeleteTantrum hilang umur 2,5 tahun asalkan kita bersikap adil. Kalau dia menangis, langsung peluk. Jangan biarkan lama-lama.
DeleteMaa syaa' Allaah bu, salut sekali. Saya punya 3 anak batita. Jaraknya setahun semua bu. Sungguh ini berat buat saya yang tidak memiliki ART. Kadang saya jadi lebih sering marah dan emosian karena badan sudah lelah. Ibu bagaimana memanajemen emosinya?
ReplyDeleteSering zikir dan istighfar. Kalau marah, menjauhkan dari anak-anak misalkan dengan masuk ke kamar dan kunci pintu. Redamkan dulu amarahnya sebelum menghadapi anak-anak lagi.
Deletemakasi banyak Mba..sharing ilmunya..jadi semangat semangsuh 2 bayi..sama persis kita mba..jarak anak pertama dan keddua 1 tahun..
ReplyDeleteSama2 terima kasih. Semoga tetap semangat mendulang pahala.
DeleteAnak saya baru dua, jaraknya 2 tahun 7 bulan. Akhir-akhir ini saya merasa kewalahan, dan nemulah artikel ini. Semoga saya bisa terus strong! Huhu. Thanks for sharing. :)
ReplyDeleteAamiin.. semoga selalu diberi kekuatan ya Bu.
Deletedeterjen ampuhnya merk apa mba? hihi. smangat slalu mba, trm ksh
ReplyDeleteUsia anak pertama saya skrg 26 bulan dan adiknya baru 2 bulan, terkadang saya merasa pusing dan kesal kalau si kakak rewel terus imbasnya minta gendong mbahnya padahal mbahnya sering capek. Bingung dan serba salah. Kenapa ya anak saya bawel bgt cengeng kemauannya suka berlebihan, padahal kata orgtua saya kalu anak2nya dulu gadabyg seperti anak sulung saya ini keras kepalanya minta ampun...pusing saya
ReplyDeleteSalam kenal mba.. saya punya 2 anak.. yg pertama 4,5 tahun, yang kedua 12 bulan.. dan skrg hamil lg usia 6 minggu..tanpa ART.. yg saya tanyakan bagaimana cara menidurkan bersamaan antara yg usia 12 bulan dan yg bayi nanti ya ..secara ini yg 12 bulan masih asi dan tdk bisa tdur klo tdk nenen.. apalagi klo tidur harus sepiii sekali.. terima kasih..semoga ada yg membantu menjawab
ReplyDeleteSalam kenal mba.. saya punya 2 anak.. yg pertama 4,5 tahun, yang kedua 12 bulan.. dan skrg hamil lg usia 6 minggu..tanpa ART.. yg saya tanyakan bagaimana cara menidurkan bersamaan antara yg usia 12 bulan dan yg bayi nanti ya ..secara ini yg 12 bulan masih asi dan tdk bisa tdur klo tdk nenen.. apalagi klo tidur harus sepiii sekali.. terima kasih..semoga ada yg membantu menjawab
ReplyDeletealhamdulillah mn, sy sama kya mb juga. namun, syangnya sy seorang PNS. sungguh berat meninggalkan mereka. sy seorang ibu yg dikaruniai 3 anak dengan usia selisih setaun semua. pertama 3,5 kedua 32,5 dan ketiga 1,5. dan saat ini sy sudah hamil 6 bulan. sungguh sgt luar biasa mengasuh mereka apalgi kondisi sy sebagai pns jg. sy selalu brsyukur atas apa yg Allah beri pada sy. semoga kita semua bisa m,njadi ibu dan istri yg baik. karena trkadang saking sibuknya mngurus 3 anak sy juga sering stres dn uring2an di rumah.
ReplyDelete