Raport Ismail |
Ada hal penting yang terlewatkan oleh saya setelah pengambilan raport anak-anak: mendaftarkan Ismail ke SD! Kemarin, 25 Desember, saya dan suami pun mendatangi SDIT Al Hikmah, sekolah favorit di Citayam yang sudah kami targetkan setahun lalu. Suami sangat berharap Ismail dapat masuk ke Al Hikmah, bahkan sudah mewanti-wanti ke Kepala Sekolah TK untuk memberitahu bila SD itu membuka pendaftaran. Begitu sampai di sana dan bertanya ke guru penjaga, ternyata pendaftarannya sudah ditutup! Wajah suami langsung pias. Harapannya musnah seketika. Kursi yang tersedia hanya 160, dan kami sudah menduduki antrian waiting list keenam! Hanya keajaiban yang bisa membuat Ismail bersekolah di SD itu.
Mungkin ini salah saya juga, kenapa gak ikut pengajian ibu-ibu di sekolah Ismail pada bulan November lalu. Katanya sih, pengumuman pembukaan pendaftaran disampaikan pada acara pengajian. Saya pikir pembukaan SD masih bulan Februari atau Maret lah, masa sih Desember? Cepet banget? Ismail aja baru ujian semester pertama. Semoga saja masih ada kesempatan untuk masuk ke SD itu, kalau memang gak bisa, semoga Ismail dapat masuk ke SD yang lebih baik.
Kami memang sudah bersepakat agar anak-anak mendapatkan pendidikan seimbang dunia-akhirat. Jadi, SD Negeri atau Umum, gak masuk hitungan. Walaupun dulu ibu-bapaknya sekolah di SD Negeri, selagi mampu, anak-anak akan kami sekolahkan ke SDIT. Kami hanya ingin melakukan yang terbaik menurut kami. Setelah tanya sana-sini, SDIT memang seimbang materi pengajarannya. Kami tidak ingin anak-anak hanya pintar Matematika, IPA, IPS, tetapi juga hapal dan paham bacaan-bacaan salat, serta mengerti Al Quran.
Alhamdulillah, ujian TK A dan B tidak berbarengan, jadi saya bisa maksimal mempersiapkannya. Ismail ujian lebih dulu, minggu berikutnya baru Sidiq. Berhubung masih TK, jadi ibunya juga masih enjoy. Pas pengambilan raport, sudah tentu saya mendapartkan wejangan dari Ibu-Ibu Guru. Ibu mana sih yang tidak? Hehehehe....
Ibu Guru Ismail: "Ismail sudah bagus menulis dan menggambarnya, tapi masih sulit untuk menghapal. Kalau disuruh menghapal, dia malah cerita macam-macam."
Heheheheh.... memang, Ismail itu doyan banget cerita. Ya, terus gimana dong? Ibunya saja penulis buku dan blogger? Sehari-hari memang ceritaaaa terus. Udah bawaan, kayaknya. Padahal, dulu waktu bayi, Ismail itu pendiam sekali sampai dikira autis. Alhamdulillah, sekarang cerewetnya bukan main. Kalau dia sulit menghapal, sepertinya itu bawaan juga dari orang tuanya. Saya lebih suka improvisasi, dan suami saya orang Matematika. Jadi, tidak ada satu pun dari kami yang suka menghapal :D
Ibu Guru Sidiq: "Sidiq sebenarnya sudah pintar, tapi ibunya mengkhayal terus sih ya... Sidiq cuma harus rajin sekolah dan ibunya gak perlu nemenin di sekolah."
Jiyaaaaaah.... mentang-mentang ibu gurunya tahu kalau saya seorang penulis, jadi dikaitkan dengan hobi saya yang satu itu wkwkwkwk.... Sidiq memang rajin... bolos :D Jika sekolah itu seminggu tiga kali, Sidiq masuk seminggu dua kali. Sebenarnya karena saya memang belum terlalu memaksanya untuk bersekolah, tapi sepertinya semester dua ini harus lebih maksimal lagi membujuknya.
Apa pun, saya tak memiliki kekecewaan terhadap kekurangan anak-anak. Bagi saya, mereka sudah mau sekolah saja untuk saat ini sudah bagus. Mereka ada kemauan untuk belajar. Di rumah, anak-anak saya jarang bermain ke luar. Permainannya adalah menulis, menggambar, menggunting kertas, dan membaca buku cerita. Well, tanpa saya harus mengajari, mereka sudah melakukan itu sendiri. Soal menghapal dan membaca, nah ini yang berproses. Kita tidak bisa memaksakan semua pelajaran kepada anak usia balita, bukan?
Setidaknya saat ini saya masih harus memikirkan SD Ismail. Semoga bisa mendapatkan yang terbaik, aamiin....
Emang SDIT rata-rata gitu Mbak. Karena peminatnya banyak. Saya juga gitu waktu daftarin si sulung ke SDIT Al Uswah Surabaya, bulan Desember udh harus isi formulir. Eh tahun ini tambah maju waktunya, November udah ditutup dan daftar antriannya panjang :p
ReplyDeleteHehehe... iya yah, Mba. Alhamdulillah masih ada yg buka tapi harus ke Depok :'(
DeleteAamiin...
ReplyDeleteHihihi... mentang2 ibunya penulis, jadi suka berkhayal deh... :D
Haghaghag... ibunya jadi ga enak nih..
Deletebias info alamat dan no telp nya untuk sdit alhikmah citayam, trimakasih
ReplyDeleteAssalamualaikum..
ReplyDeletebu SDIT Al Hikmah alamatnya dimana ya? tahun depan insyaa allah sulung saya masuk SD. Sekarang TK di depok, saya domisili di perumahan pesona citayam, pengen nyari sekolah yang lebih dekat dari rumah... kalau berkenan mohon info alamat sekolah ke email saya ya bu... arymaryati@rocketmail.com
Terimakasib sebelumnya..