Hampir saja saya kecewa ketika
channel Space Toon tiba-tiba berubah menjadi Net., tv local yang hanya ada di
Jakarta (dan sekitarnya), Medan, dan Surabaya (kalau tidak salah). Sebagian
besar acaranya pun berubah, yang tadinya nyaris sepanjang hari berisi tayangan
kartun untuk anak-anak, menjadi lebih variatif dan lebih banyak ditujukan untuk
orang dewasa. Wah, jadi sama saja dong dengan acara-acara di teve lainnya?
Saya cukup bergantung kepada
Space Toon dalam menyajikan acara-acara kartun yang relative aman untuk
anak-anak. Yah, walaupun tidak semuanya aman dan tetap harus didampingi saat
menonton televisi. Salah satunya adalah, film kartun Kobo Chan. Tadinya, saya
tidak begitu tertarik dengan film ini. Namanya juga sudah bukan anak-anak.
Kalau ditanya acara kartun apa yang berkesan bagi saya saat kecil, saya akan
jawab: Doraemon, Candy-Candy, dan Sailormoon. Tetapi, kalau ditanya apakah
tayangan-tayangan itu inspiratif, saya meragukannya. Terutama film Candy-Candy
dan Sailormoon, tergolong film dewasa karena ada beberapa adegan percintaan
yang serius.
Lain halnya dengan film Kobo Chan
yang tayang di Space Toon pada siang hari ini. Syukurlah, film ini masih
dipertahankan setelah Space Toon berubah menjadi Net., hanya jumlah jam
tayangnya berkurang. Tak apalah daripada tidak ada sama sekali.
Film Kobo Chan bercerita tentang
keseharian Kobo, keluarga, dan teman-temannya. Setelah beberapa kali menemani
anak-anak menonton Kobo Chan, saya mendapatkan banyak inspirasi berharga.
Ternyata, meskipun film anak-anak, pesan yang diselipkan cukup bermanfaat. Dua
di antaranya pernah saya ceritakan juga di blog ini.
Keluarga KOBO. Gambar dari sini |
Cerita lain yang juga berkesan
adalah ketika ibu Kobo diundang ke acara reuni teman-teman sekolahnya. Ibu Kobo
sudah berusaha tampil cantik dengan dandanan dan pakaian memikat. Sayangnya,
begitu sampai di acara reuni, semua temannya jauh lebih cantik dan memikat.
Mereka menceritakan tentang kehidupan masing-masing yang “luar biasa” karena
menikah dengan suami supermapan, sehingga bisa memiliki harta berlimpah
(dicontohnya dengan perhiasan banyak dan jalan-jalan ke luar negeri).
Ibu Kobo jadi merasa tak nyaman
dengan acara reuni itu, karena dia merasa kalah jauh dari teman-temannya. Suaminya
hanya karyawan biasa dan dia tak memiliki perhiasan mahal, apalagi jalan-jalan
ke luar negeri. Wuiih… persis sekali dengan saya. Ibu Kobo jadi merasa tak
bahagia dengan semua yang dia miliki. Dia merasa kekurangan.
Di tempat lain, Bapak Kobo pun
tiba-tiba ditelepon oleh mantan teman sekolahnya dan diajak ketemuan di rumah
salah satu temannya itu. Bapak Kobo pergi bersama Kobo. Rumah temannya sangat
mewah, pantas saja karena temannya itu telah menjadi direktur. Temannya yang
lain juga memiliki pekerjaan yang prestisius. Bapak Kobo ikut merenung seperti
istrinya, karena pencapaiannya sampai saat itu masih kurang memuaskan.
Tak disangka, ketika pulang,
Bapak dan Ibu Kobo bertemu di stasiun. Ibu Kobo sedang melamun, masih
memikirkan soal kehidupan teman-temannya yang dianggapnya jauh lebih beruntung.
Di jalan menuju pulang, mereka bertemu dengan Kakek, Nenek, dan Paman Kobo yang
mengusulkan untuk makan bersama di sebuah restaurant. Ibu Kobo tersentuh oleh
ucapan Kakek Kobo ketika mereka sedang makan bersama, “senang ya kita bisa
kumpul-kumpul begini. Tidak semua orang
bisa begini…..”
Ibu Kobo pun menyadari bahwa dia
telah memiliki harta yang paling berharga, yaitu kebersamaan dengan keluarga. Dia
menatap suaminya dan mengatakan, “Aku tidak menyesal menikah denganmu, walaupun
kau hanya karyawan biasa…..”
Sampai di situ, saya tersadarkan.
Cerita Ibu Kobo ini sering terjadi pada kita. Kita lebih sering memandang ke
atas. Kita lebih sering melihat sesuatu yang belum kita miliki daripada
mensyukuri apa yang sudah kita peroleh. Seakan-akan kita menjadi orang yang
paling menderita sedunia, karena tak memiliki harta berlimpah, tak pernah
jalan-jalan ke luar negeri, tak bersuamikan seorang bos, dan tak-tak lainnya.
Kita luput untuk mensyukuri hal-hal besar yang telah melekat pada diri kita: keluarga
yang bahagia, suami atau istri yang baik, anak-anak yang sehat, mertua dan
orang tua yang pengertian, pekerjaan yang cukup walau tidak berlebihan, rumah
yang nyaman, tubuh yang sehat dan kuat, masih bisa bernapas, masih bisa
mempergunakan semua anggota tubuh, bisa makan, minum, dan sebagainya.
Sebuah pesan yang berbobot dari
sebuah tayangan film kartun anak-anak. Itulah mengapa, kini saya menggemari
film Kobo chan, apalagi bisa ditonton bersama anak-anak tanpa harus kecolongan.
Film sederhana dengan pesan bermakna. Siapa tokoh inspiratif saya di dalam film
ini? Semuanya! Kobo, Ibu Kobo, Bapak Kobo, Nenek Kobo, Kakek Kobo, dan Paman
Kobo, semuanya memberikan inspirasi bermakna dalam setiap ceritanya.
kadang film kartun anak2 juga banyak pesannya kok ya mbk,tapi pilihan nggak semuanya..tahu kobo chan ya gara2 ponakan hehe
ReplyDeleteHo oh Mba Hanna... ortu tetap harus mendampingi yaa :-)
DeleteWah ada CHAN nya ya.
ReplyDeleteSaya jadi ingat buku cerita "toto Chan- Gadis kecil di jendela" :)))
bisa berkumpul bersma keluarga adalah sebuah kebahagian yang tak bisa di ukur.. Hal ini sangat terasa bagi para perantau seperti saya.. hehe.
ReplyDeleteMakasih dah ikutan..
Alhamdulilah sudah ada dua sponsor..
aku jg pernah ngrasa kek gt. Ngliat tmn2 yg lbh 'berhasil' drku, ada rasa 'kalah'. Pdhl waktu skolah, prestasiku diatas mrka.
ReplyDeleteTapi itu dulu. Skrg udah ga mrasa kek gt lg. Justru aku mrasa punya banyak hal yg harus disyukuri, yg tdk smua org bs memiliki. Walopun bukan dlm bentuk materi :)
Jadi ingat dulu sempat suka baca komik KoboChan jg.. Hikmah bisa didapat darimana saja,ya mbak :)
ReplyDeleteKita bisa belajar dari mana saja. Bahkan dari film anak-anak ya, Mbak. Semoga anak-anak juga dapat inspirasi dari menonton Kobo Chan ini :)
ReplyDeletebetuuul. saya jg suka kobo chan. tapi saya lebih suka mariko chan. hihihi. itu jg serial kartun keluarga jepang yg lucuuu. ^_^
ReplyDeleteiyaaa ini film sederhana tetapi bagus untuk ditonton untuk segala usia.. :)
ReplyDeleteaku juga suka, tapi jarang nonton :D
Kobo Chan.... saya suka film ini :)
ReplyDelete