Mungkin sudah enam ramadan saya tidak tarawih di masjid lagi. Saya ingat masa kecil dulu selalu tarawihdi masjid, mengikuti salat yang panjang. Berharap dapat imam yang salatnya cepat, hehehe.... Mendengarkan ceramah seusai tawarih sambil mengobrol atau tertawa-tawa. Setelah lahir anak pertama, sudah sulit untuk tarawih di masjid. Saya tak mau mengganggu jamaah masjid dengan tangisan bayi. Di tahun kedua, saya punya bayi lagi. Dan sekarang, saya punya bayi lagi.
Alhamdulillah, tak ada kewajiban wanita untuk salat di masjid. Malah lebih baik salat di rumah. Aturan Allah memang memudahkan hamba-Nya. Dia juga tahu bahwa wanita, terutama yang sudah punya anak, memiliki banyak halangan untuk salat di masjid. Makanya, salatnya wanita itu lebih baik di rumahnya. Sayangnya, masjid-masjid sekarang ini justru lebih penuh oleh wanita daripada laki-laki. Bagaimana kalau semua wanita tidak salat di masjid? Waduh, bisa kosong masjidnya.
Semoga suatu hari nanti saya bisa salat tarawih di masjid lagi, karena bagaimanapun lebih enak berjamaah daripada sendirian ^_^
Semoga tidak menghalangi setipa ibadah yang kita lakukan kepada Allah SWT. Mau di mesjid mau di rumah asalkan atas nama Allah. Namun untuk shalat waktu pahalanya lebih besar berjamaah dan biasanya kita bisa melakukannya di mesjid.
ReplyDeleteNice blog
aamiiin :)
ReplyDeletesaya juga sekarang tarawih di rumah karena suami di pekanbaru mbk,ada yang ngganjel sih tapi gimana lagi keluar sendirian g diizinin suami....semoga ibadah kita diberkahi mbk aminnn :D
ReplyDelete