Salim, 2 bulan, masih suka rewel |
Sesungguhnya aku trauma dengan
pijat bayi. Dulu waktu Ismail baru berusia dua bulan, aku mencoba jasa pijat
bayi karena terpengaruh bujukan ibu-ibu tetangga. Tukang pijatnya seorang nenek
dari kampung dekat komplek perumahan tempat tinggal orang tuaku. Caranya
memijat membuatku deg-degan karena sangat kasar. Ismail bahkan diangkat kakinya
(kepala di bawah), lalu diayun-ayun. Dia bilang, “Kagak nape-nape bayi
diginiin, biar kuat jantungnye….”
Saat itu Ismail menangis.
Perasaanku sebagai ibu menyuruhku untuk segera mengamankan Ismail dari tangan
kasarnya, tapi entah mengapa aku malah diam saja. Setelah pemijatan selesai dan
si nenek itu pulang, seorang ibu muda yang anaknya juga ikut dipijat, langsung
ngomong, “aku gak mau ah mijatin bayiku lagi sama dia. Masa bayi
dibanting-banting kayak gitu!” dia bersungut-sungut.
Aku diam saja, tapi juga bertekad
tidak akan lagi menggunakan jasa pijat bayi. Apalagi malamnya Ismail menangis
histeris, mungkin ada yang keseleo. Susah sekali didiamkan. Aku menelepon
suami, dan suamiku memarahiku. Saat itu aku memang sedang di rumah orang tuaku,
sedangkan suamiku di rumah kami. Aku dilarang memijatkan bayi lagi di tukang
pijat. Aku sampai membawa Ismail ke dokter, eh sampai di dokter, anaknya malah
tertawa-tawa. Sepertinya Ismail agak trauma gara-gara pijat. Akhirnya, Ismail
dan Sidiq memang gak pernah dipijat lagi. Padahal, pijat bayi itu penting. Ini
sih memang emaknya kurang wawasan.
Nah, pas Salim lahir, di usia sebulan sudah kuajak jalan-jalan. Gak
betah di rumah terus sama bayi. Kalau zaman Ismail kan dilarang ibu mertua.
Mumpung gak ada yang ngelarang, ya bawa-bawa aja deh itu bayi merah ke
mana-mana. Tapiii… gak seperti kakak-kakaknya yang anteng, Salim langsung
nangis hebat sepulangnya dari jalan-jalan. Tadinya aku gak tau apa penyebabnya.
Aku coba tenangkan, gak bisa-bisa. Akhirnya, aku mandikan, lalu aku pijat. Iya,
sekarang aku sudah cukup berwawasan. Aku belajar sendiri cara memijat bayi yang
gak seperti si tukang pijat dulu itu. Gak ada acara bayi dibanting-banting,
kepala di bawah, kaki di atas. Pemijatan dilakukan dengan lembut, urut-urut
pelan-pelan. Tangan, kaki, kepala,dada dan perut, punggung, lalu dahi.
Minyaknya pakai minyak telon. Alhamdulillah, Salim langsung diam dan tertidur. Aku
jadi tahu, ternyata dia pegal-pegal setelah jalan-jalan, atau mungkin masuk angin.
Jadi badannya langsung enak setelah dipijat.
So, kita bisa melakukan pijat
bayi sendiri, gak perlu pakai jasa tukang pijat. Lakukan setiap bayi selesai
mandi atau kapan saja kalau mau. Kita aja seneng kalau dipijat, bayi pasti juga
seneng dong.
Betul, saya juga gak percaya sama tukang pijat bayi lebih baik belajar sendiri....
ReplyDeleteDari anak pertama sampe yang kedua ini, saya berusaha message sendiri mbak, tentunya dengan pijetan cinta n kasih sayang ala emak :)
ReplyDelete