Saturday, 30 March 2013

Sarapan Sehat dan Praktis Untuk Anak Cerdas dan Aktif

Sidiq dan Koko Krunch

Pagi-pagi, seperti biasa kuantar anak-anakku ke sekolah yang hanya berjarak dua gang dari rumahku. Biarpun dekat, rasanya repot juga ya menyiapkan keperluan sekolah anak-anak, apalagi aku tak punya asisten rumah tangga. Usia ketiga anakku berdekatan, 5 tahun, 4 tahun, dan 6 bulan. Aku harus memandikan ketiganya, menyiapkan sarapan sekaligus bekal sekolah, dan mengantarkan ke sekolah. Mereka masuk jam 8 pagi. Namanya anak-anak, tak mudah untuk membujuk ke sekolah pagi-pagi. Ritual mandi pagi sering kali memakan waktu, karena harus dibujuk dulu. Hanya anak yang masih bayi yang tak perlu dibujuk. Tahu-tahu jam dinding sudah menunjukkan angka 7.30, dan anak-anak belum sarapan!


Sempat tidak sempat, aku harus menyuapi mereka makan dulu. Kuingat kejadian di sekolah, saat guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) menegur seorang anak yang mengantuk, lemas, dan mengeluh lapar. “Baru datang ke sekolah kok sudah minta makan? Tadi di rumah gak sarapan dulu, ya?” tanya guru PAUD, yang tertangkap oleh telingaku. Si anak menggeleng. Terpaksa deh, Bu Guru membolehkan anak itu untuk memakan bekalnya duluan, yang seharusnya dimakan saat jam istirahat. Yah, daripada anak itu tak konsentrasi belajar. Makanya, aku usahakan anak-anakku juga sarapan dulu sebelum berangkat ke sekolah, meskipun aku harus repot menyiapkannya.

Sarapan memang bukan rutinitas yang mudah dilakukan, apalagi untuk orang yang dikejar waktu. Bayangkan saja, pagi-pagi harus cepat berangkat ke sekolah atau ke kantor. Sering sekali tak sempat sarapan. Aku pun sering keteteran menyiapkan sarapan untuk anak-anak. Belum masaknya, belum menyuapi makannya. Padahal, sarapan itu penting sekali. Selama tidur malam,  tubuh tak mendapatkan asupan makanan sehingga gula darah turun drastis. Gula darah atau glukosa ini penting untuk kerja otak dan metabolisme tubuh dan bisa didapat melalui sarapan. Jadi, kalau kita segera mengganti gula darah yang hilang di malam hari dengan sarapan di pagi hari, kita akan bersemangat menjalani rutinitas di hari itu, meningkatkan konsentrasi, mencegah obesitas karena dapat menahan lapar dan keinginan makan banyak di siang dan malam hari, dan mencegah penyakit magh akibat meningkatnya asam lambung.

Wuih, ternyata sarapan itu penting yah. Akan terlihat bedanya orang yang sarapan dengan yang tidak sarapan. Contohnya ya kasus teman sekolah anakku itu. Di sekolah jadi lemas dan tak bersemangat karena tak sarapan. Kalau sudah begitu tentu sulit untuk menerima pelajaran sekolah. Alhamdulillah, sesibuk apa pun, kuusahakan untuk menyediakan sarapan untuk anakku. Beberapa kali kudengar ibu-ibu di sekolah memuji anakku,

“Ibu, anak-anaknya pintar-pintar ya… sudah bisa nulis dan gambar, padahal baru masuk.”

“Ismail suaranya kenceng banget, suka ikut ngomong kalau gurunya lagi cerita.”

Aku juga heran kenapa anak-anakku itu aktif dan semangat sekali. Ismail dan Sidiq usianya hanya terpaut setahun, Ismail 5 tahun dan Sidiq 4 tahun. Sejak bayi, mereka selalu bangun pagi, mengikuti jadwalku bangun tidur. Aku tak pernah kesulitan membangunkan mereka, karena tanpa dibangunkan pun sudah bangun duluan. Kalau aku bangun jam 4 pagi, ya mereka juga bangun jam 4 pagi. Pagi-pagi mereka sudah bersemangat beraktivitas. Berangkat ke sekolah jam 7.30, pulang sekolah jam 10 pagi. Sampai di rumah, mereka tak terlihat lelah. Masih bersemangat, bermain, lari-larian, berantem ala Ultraman, dan lain sebagainya. Sampai aku yang kewalahan mengatasi keaktifan mereka.

Dalam hal belajar, anak-anakku juga cepat menangkap pelajaran. Bahkan hal-hal yang tidak kuajari, yang mereka tangkap dari interaksi bersama teman-teman, melihat VCD edukatif, dan lain-lain, dengan cepat diserap oleh mereka. Kalau kuceritakan sebuah dongeng, mereka langsung hapal di luar kepala, bersikap seolah-olah sudah bisa membaca dan menceritakan dongeng itu kembali kepadaku. Subhanallah! Aku bersyukur sekali dikaruniai anak-anak yang cerdas. 

Betapa pentingnya sarapan, tanggal 8 Januari 2013 dideklarasikan Pekan Sarapan Nasional atau PESAN. PESAN ini berlangsung dari tanggal 14 hingga tanggal 20 Februari dalam rangka mengingatkan betapa pentingnya sarapan dengan gizi seimbang setiap hari. Namun, memberikan sarapan pun tak sembarangan. Menu sarapan harus memiliki komposisi yang seimbang dan lengkap, tapi tak berlebihan.


  1. Tidak banyak mengandung karbohidrat. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi. Di dalam sistem pencernaan dan usus halus, karbohidrat diubah menjadi glukosa yang kemudian diserap oleh aliran darah dan disalurkan ke seluruh organ tubuh. Glukosa ini bukan hanya berfungsi sebagai sumber energi untuk kinerja otot dan aktivitas fisik, tapi juga kerja otak. Makanan untuk sarapan, perlu mengandung karbohidrat sebagai penghasil energi untuk aktivitas fisik dan kerja otak, agar dapat maksimal melakukan kegiatan di hari itu, tetapi juga tidak boleh terlalu banyak mengandung karbohidrat. Lho, kenapa? Karena, organ pencernaan memerlukan oksigen untuk mengurai makanan yang masuk lambung. Bila makanannya terlalu banyak, pasokan oksigen akan terkuras, sehingga organ tubuh lain akan kekurangan oksigen, termasuk otak. Akibatnya, kita akan menguap terus untuk mengambil oksigen. Menguap itu kan tandanya orang mengantuk. Mengonsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat, justru akan bikin ngantuk, yang akan berpengaruh pada aktivitas kita di hari itu. 
  2. Tidak banyak mengandung lemak. Lemak juga menjadi sumber energi bagi tubuh. Rasa kenyang akan bertahan lama bila kita memakan makanan yang mengandung lemak, tapi juga tak boleh berlebihan karena bisa menyebabkan penyakit jantung, kolesterol, diabetes, kanker, obesitas, dan lain-lain. 
Sebaliknya, menu sarapan juga tak cukup hanya dengan segelas teh manis, atau segelas susu, atau segelas kopi, karena tidak memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Contoh sarapan sehat adalah sereal, makanan sumber pembangun protein, sayuran, dan buah-buahan. Sarapan sebaiknya dilakukan satu jam setelah bangun tidur. Tentunya bangun pagi ya, bukan siang bolong. Antara jam 7 sampai jam 9 pagi.

Nah, karena sarapan itu waktunya di pagi hari yang sibuk, menunya pun tak usah berat-berat. Untuk sarapan sehat dan praktis, aku berikan anak-anakku Nestle Breakfast Cereal, contohnya Nestle Koko Krunch dan susu. Anak-anakku seneng banget makannya, apalagi ada kemasan Nestle Koko Krunch yang sudah menyediakan susu Dancow di dalamnya. Jadi tinggal tuang dengan air panas, jadi deh. Nestle Koko Krunch terbuat dari gandum utuh dengan sepuluh jenis vitamin dan mineral (vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B9, B12, Vitamin C, kalsium, fosfor, magnesium, dan zat besi). Gandum itu sendiri kaya serat dan nutrisi, tapi rendah lemak, rendah kalori, dan rendah gula. Jadi, mudah dicerna oleh tubuh dan tidak menyebabkan diabetes. Syukurlah, anak-anakku suka, malah mereka minta tambah. Bikinnya juga praktis, jadi gak repot lagi. Gak perlu masak-masak dulu untuk menyediakan sarapan. Pilihan Nestle Breakfast Cereal juga banyak, jadi bisa ganti-ganti menu setiap hari.

Enaknya sarapan dengan Nestle Koko Krunch

Yuk, kita mulai hidup sehat dengan sarapan sehat setiap hari!

Persediaan Nestle Koko Krunch
untuk sarapan setiap hari 

2 comments:

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^